Mohon tunggu...
gregorius winarno
gregorius winarno Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Suka jalan-jalan, menggeluti pendidikan, dan pemerhati humaniora

Selanjutnya

Tutup

Trip

Liburan Tanpa Batas: Kaum Difabel Menikmati Keindahan Singapura (Bagian I)

8 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:30 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kami duduk di pesawat, kursi roda kami dibawa petugas untuk diletakkan di bagasi. Selanjutnya selama di pesawat ini, perjalanan seperti pada umumnya. Kurang dari  satu setengah jam pesawat sudah mendarat di bandara Changi.

Kami diatur keluar paling akhir. Pihak maskapai dan bandara sudah menyiapkan fasilitas bantuan. Tampak di pintu pesawat seorang uncle, pria paruh baya sudah bersiap dengan kursi roda. Sayangnya   ukurannya lebih besar sehingga  tidak memungkinkan masuk mendekat tempat duduk kami. Sementara kursi roda kami masih dalam proses dikeluarkan dari bagasi dan ditaruh di pintu masuk setelah garbarata. Alhasil, dibantu awak pesawat,  kami papah pelan-pelan Mama menuju kursi roda  yang persis di depan pintu pesawat.  Puji Tuhan. Proses lancar. Uncle  tadi dengan ramah dan sigap membantu mendorong Mama melewati garbarata. Di pintu masuk sudah menunggu kursi roda kami. Kami pun tukar kursi roda. Tak lupa berterima kasih kepada Uncle dan semua kru yang sudah membantu kelancaran perjalanan kami. Di bandara Changi, kami pun mampir ke toilet difabel sejenak. Ukurannya pun  luas, bersih dan memadai.

 

Kami kemudian mengikuti petunjuk ke bagian imigrasi. Melalui lift kami sampai area imigrasi. Prosesnya juga mudah. Kami masuk area khusus difabel. Setelah scan paspor, lanjut scan wajah. Pintu terbuka. Proses imigrasi selesai. Terakhir mengambil bagasi. Lancar. Tak perlu menunggu lama-lama. Barang-barang kami lengkap. Termasuk walker yang kami ambil di tempat bertanda Odd Baggage. 

Di pintu penjemputan penumpang,  adik ipar dan keponakan sudah melambai-lambaikan tangan mereka. Sukacita kami bertemu keduanya. Jam menunjukkan pukul 22.00 waktu setempat.   Menuju parkiran mobil. Sengaja adik ipar menyewa mobil untuk kelancaran dan  kemudahan kami. Kurang dari sejam, kami sudah tiba di tujuan yang letaknya di Jurong West.

Perjalanan dari Jakarta ke Singapura lancar. Jauh dari bayangan kami sebelumnya. Nah, selama perjalanan ini yang kami alami akses dan fasilitas untuk kaum difabel sangat bagus. Petugas baik maskapai maupun bandara -  Soekarno Hatta (CGK) dan Changi – sangat sigap membantu. Ternyata tidak seribet yang dibayangkan.

Bersambung ke bagian II,  Kaum DIfabel Menikmati Keindahan Singapura 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun