Mohon tunggu...
Gregorius Tendi
Gregorius Tendi Mohon Tunggu... Lainnya - Learner

.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pekerjaan di Masa Depan, Apa Saja yang Berubah?

14 Desember 2020   11:32 Diperbarui: 14 Desember 2020   11:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soft Skill untuk Menyongsong Perubahan

Poin selanjutnya adalah perusahaan-perusahaan mengakui pentingnya tenaga kerja yang berkualitas dalam menghadapi kemajuan teknologi. Untuk mendapatkan hal itu, keahlian yang dicari terutama adalah soft skill, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan analisis. Selain itu, perusahaan juga mencari para pekerja yang mampu mengatur diri sendiri dengan baik, yaitu mereka yang mampu belajar aktif, berdaya tahan tinggi, tahan terhadap stres, dan mampu bekerja secara fleksibel. 

Soft skill tersebut memang dapat dilatih melalui seminar atau pelatihan, tetapi tetap saja yang menentukan adalah pribadi masing-masing dalam penerapannya sehari-hari. Soft skill dapat menjadi pembeda, terutama bagi mereka yang bekerja di industri yang persaingannya ketat.

Sumber: fauxels (pexels.com)
Sumber: fauxels (pexels.com)

Pentingnya Pelatihan bagi Perusahaan dan Tenaga Kerja

Walau hal utama yang dicari perusahaan adalah soft skill, hard skill tidak bisa diabaikan begitu saja. Baik perusahaan dan tenaga kerja perlu pelatihan agar mampu menjadi yang terdepan dalam adopsi perkembangan teknologi. 

Dalam 5 tahun, setengah tenaga kerja perlu pelatihan tambahan agar kemampuan mereka tetap up-to-date. Sekitar 70% tenaga kerja diperkirakan mendapatkan tawaran pelatihan tambahan dari perusahaan, namun hanya 42% yang menerima tawaran itu. 

Saat ini, hard skill yang diperlukan adalah keahlian digital (seperti analisis data, teknologi informasi, dan pemrograman). Pelatihan melalui daring menjadi kesempatan bagi mereka yang ingin meningkatkan dirinya, terutama karena jeda waktu antara pelatihan dan penerapan keahlian yang semakin tipis akibat bertambah cepatnya perkembangan dunia.

Meningkatnya Ketimpangan

Perubahan terakhir yang disorot dalam laporan WEF adalah kemungkinan meningkatnya ketimpangan. Dengan meningkatnya keahlian yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan dan hilangnya pekerjaan yang memerlukan keahlian rendah, mereka yang status ekonomi dan sosialnya rendah akan sulit untuk bersaing. 

Pendidikan dan pelatihan membutuhkan waktu dan uang yang tidak sedikit, yang sulit didapatkan mereka yang kurang berkecukupan. Dengan demikian, mereka dapat digantikan dengan mudah, sehingga semakin meningkatkan jurang antara yang kaya dan miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun