Mohon tunggu...
Gregorius Davin
Gregorius Davin Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Suka membaca buku, berolahraga, dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Alam

31 Oktober 2024   07:32 Diperbarui: 3 November 2024   19:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurasakan hembusan angin 

Melihatmu membuat pikiranku menjadi dingin

Walau tubuh akan tersa merinding

Bagiku tidak selamanya engkau menjadi puing

Alam yang tak bisa di satukan

Menjadi sebuah kisah yang tak terlupakan

Harapan akan berpelukan

Apakah Rasa ini akan bertahan?

Hidupmu yang telah padam 

Bersamamu di setiap malam 

Kebahagiaan yang tak pernah hilang

Rasa yang akan selalu di kenang

Tanpamu aku tak bisa berkata-kata

Meninggalkanmu takkan bisa

Haruskah engkau pergi begitu saja?

Aku akan selalu setia

Dengan perpisahan yang banyak makna

Inilah waktu nya.....

Kita berpisah selamanya

Semoga engkau selalu bahagia

Sampai kita bertemu disana

Dua alam yang tak akan bersama

Kurasakan hembusan angin

Melihatmu membuat pikiranku menjadi dingin

Walau tubuh akan tersa merinding

Bagiku tidak selamanya engkau menjadi puing

Alam yang tak bisa di satukan

Menjadi sebuah kisah yang tak terlupakan

Harapan akan berpelukan

Apakah Rasa ini akan bertahan?

Hidupmu yang telah padam

Bersamamu di setiap malam

Kebahagiaan yang tak pernah hilang

Rasa yang akan selalu di kenang

Tanpamu aku tak bisa berkata-kata

Meninggalkanmu takkan bisa

Haruskah engkau pergi begitu saja?

Aku akan selalu setia

Dengan perpisahan yang banyak makna

Inilah waktu nya.....

Kita berpisah selamanya

Semoga engkau selalu bahagia

Sampai kita bertemu disana

Dua alam yang tak akan bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun