AI dapat digunakan untuk merancang pesan dan konten yang disesuaikan dengan preferensi individu pelanggan. Sistem rekomendasi berbasis AI, seperti yang digunakan oleh platform e-commerce seperti Amazon dan Netflix, dapat memberikan saran produk atau konten yang sesuai dengan minat dan perilaku pengguna, meningkatkan peluang konversi dan keterlibatan pelanggan
Personalisasi Konten
AI memungkinkan personalisasi konten yang lebih baik dengan menganalisis data pelanggan dan memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi. Ini membantu dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan dan konversi, karena konten yang disajikan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan dan minat individu. contoh dalam prompt chatgpt “"Pelanggan ini memiliki lahan untuk tanaman padi dan jagung. Dapatkah Anda memberikan rekomendasi produk pupuk atau pestisida yang cocok untuk jenis tanaman ini? Tolong buatkan contoh konten promosi yang personal dan relevan untuk kebutuhan mereka."
Analisis Sentimen
AI juga digunakan untuk menganalisis ulasan dan komentar pada media sosial untuk memahami sentimen pelanggan terhadap produk atau layanan. Ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi tren dan meningkatkan strategi pemasaran berdasarkan umpan balik yang diterima. contoh “"Analisis ulasan pelanggan untuk produk pupuk kami dan temukan kata atau frasa yang sering muncul dalam konteks positif dan negatif. Apa tema utama dalam umpan balik positif dan negatif ini, dan bagaimana kami bisa menyesuaikan pesan pemasaran berdasarkan hasilnya?"
Dengan demikian, penggunaan AI dalam digital marketing memungkinkan pemasar untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang konsumen, memprediksi permintaan dengan lebih akurat, dan mengoptimalkan strategi pemasaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Manfaat Digital Marketing berbasis AI untuk petani
Penggunaan digital marketing berbasis AI dalam sektor pertanian menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi petani (Holla et al., 2022). Pertama, AI mengurangi waktu dan biaya dalam pemasaran melalui automasi dan target yang lebih akurat. Teknologi AI dapat mengautomasi tugas-tugas rutin seperti pengiriman email, manajemen kampanye iklan, dan interaksi pelanggan, sehingga membebaskan waktu petani untuk fokus pada strategi kreatif dan inovatif Selain itu, AI memungkinkan petani untuk memprediksi permintaan pasar dengan lebih akurat (“Artificial Intelligence in Farming: Challenges and Opportunities for Building Trust,” 2023), mengurangi risiko overproduksi atau kekurangan produk. Dengan menganalisis data historis dan berbagai faktor cuaca, AI dapat membantu petani merencanakan kebutuhan pasokan dan strategi pemasaran, sehingga mengoptimalkan hasil panen dan mengurangi kerugian AI juga membantu petani terhubung langsung dengan konsumen akhir melalui saluran digital, meningkatkan kualitas hubungan dengan konsumen (Kumar & Prakash, 2020) . Platform e-commerce dan media sosial yang didukung AI memungkinkan petani untuk mempromosikan produk mereka, melakukan negosiasi, dan membangun hubungan dengan pelanggan baru, sehingga meningkatkan visibilitas dan kepercayaan pelanggan.
Dengan demikian, integrasi AI dalam digital marketing pertanian tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran tetapi juga memperkuat hubungan antara petani dan konsumen (Wang et al., 2022), serta memastikan bahwa produk pertanian dapat dijual dengan harga yang lebih kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Strategi untuk Mengoptimalkan Pemanfaatan Digital Marketing Berbasis AI
Mengoptimalkan pemanfaatan digital marketing berbasis AI dalam sektor pertanian memerlukan strategi yang komprehensif dan terintegrasi. yang pertama Memberikan pelatihan dan edukasi kepada petani tentang manfaat dan cara penggunaan teknologi digital adalah langkah awal yang krusial. Banyak petani, terutama di daerah pedesaan, masih memiliki keterbatasan literasi digital yang signifikan. Pelatihan ini dapat meliputi dasar-dasar digital marketing, penggunaan platform e-commerce, analisis data, dan penerapan AI dalam pemasaran. Dengan memahami teknologi ini, petani dapat lebih efektif dalam mengelola kampanye pemasaran digital dan memanfaatkan data untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran.
Yang kedua, menggandeng pihak teknologi, pemerintah, dan komunitas adalah strategi penting untuk menyediakan infrastruktur dan akses pelatihan bagi petani. Kerjasama ini dapat membantu dalam pembangunan infrastruktur digital di daerah pedesaan, seperti akses internet yang lebih baik dan fasilitas pelatihan. Pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya untuk memfasilitasi adopsi teknologi digital dalam pertanian. Selain itu, platform teknologi dapat menyediakan alat dan layanan yang ramah pengguna, seperti platform e-commerce dan sistem manajemen data, yang dirancang khusus untuk kebutuhan petani
Pemanfaatan AI dalam digital marketing untuk pemasaran hasil pertanian menawarkan berbagai manfaat yang signifikan, termasuk efisiensi biaya dan waktu, peningkatan akurasi prediksi permintaan, serta kemampuan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan personal. Dengan menggunakan teknologi ini, petani dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar, meminimalkan ketergantungan pada tengkulak, dan mendapatkan kendali lebih besar atas distribusi produk mereka. Ke depannya, diharapkan adopsi AI di sektor pertanian akan semakin meningkat, didukung oleh kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas pertanian. Dukungan ini penting untuk menyediakan infrastruktur teknologi dan pelatihan bagi petani, sehingga mereka dapat memanfaatkan AI secara optimal dalam memperluas dan mengembangkan pemasaran hasil pertanian mereka di era digital ini.
Penulis adalah Gregorius Budi dan Dewi Kurniati, Program Studi Magister Agribisnis Universitas Tanjung Pura
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H