Ini berbeda dengan industri konvensional di mana meskipun inovasi itu ada, inovasi tersebut sering kali bersifat bertahap dan ditujukan untuk meningkatkan efisiensi atau mengurangi biaya. Risiko dalam industri konvensional dapat diminimalkan melalui proses yang ditetapkan, dan perubahan cenderung terjadi lebih lambat.Â
4. Perbedaan Model Revenue Stream
Bisnis kreatif sering kali memiliki beberapa aliran pendapatan, termasuk penjualan, lisensi, royalti, sponsor, dan baru kemudian barang dagangan (WIPO, 2017). Hal ini dapat membuat perencanaan dan perkiraan dalam keuangan sebuah perusahaan kreatif menjadi lebih rumit.Â
Selain itu, margin keuntungan dapat sangat bervariasi tergantung pada keberhasilan suatu proyek. Namun, di sisi lain, hal ini juga memberikan peluang untuk diversifikasi dan ketahanan dalam menghadapi fluktuasi pasar.Â
Ini berbeda dengan karakteristik industri konvensional dimana pendapatan sering kali didasarkan pada penjualan produk atau layanan fisik, dengan aliran pendapatan yang lebih dapat diprediksi dan stabil. Adapun margin pada industri konvensional lebih terkait dengan efisiensi produksi dan manajemen biaya.Â
5. Teknologi dan Alat dalam Pemasaran maupun Promosi
Pemasaran dan promosi yang efektif dimana di dalamnya terdapat strategi branding, pricing, hingga ekspansi market merupakan hal yang sangat penting dalam industri kreatif (Chan & Raharja, 2018).Â
Membangun kesadaran merek (brand awareness), menjangkau target audiens yang tepat, dan menciptakan perbincangan hangat adalah hal-hal yang sangat penting untuk meraih kesuksesan. Oleh karenanya, alat-alat seperti media sosial, pemasaran digital, dan hubungan masyarakat memainkan peran penting dalam mempromosikan karya kreatif.Â
Penggunaan perangkat digital secara besar-besaran untuk desain, pembuatan konten, produksi video, dan distribusi merupakan jiwa dari bisnis kreatif. Teknologi ini sering kali diarahkan untuk memungkinkan kreativitas, kolaborasi, dan pembuatan prototipe yang cepat dalam mengantarkan value dari kekayaan intelektual yang ada.Â
Ini sangat berbeda dengan industri konvensional dimana teknologi lebih digunakan untuk mengoptimalkan produksi, manajemen inventaris, dan operasi rantai pasokan.Â