Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Merefleksikan Perbedaan Proses Bisnis Industri Kreatif dan Konvensional

11 September 2024   19:30 Diperbarui: 12 September 2024   09:20 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran industri kreatif. Sumber: ukri.org

Ini berbeda dengan industri konvensional di mana meskipun inovasi itu ada, inovasi tersebut sering kali bersifat bertahap dan ditujukan untuk meningkatkan efisiensi atau mengurangi biaya. Risiko dalam industri konvensional dapat diminimalkan melalui proses yang ditetapkan, dan perubahan cenderung terjadi lebih lambat. 

4. Perbedaan Model Revenue Stream

Bisnis kreatif sering kali memiliki beberapa aliran pendapatan, termasuk penjualan, lisensi, royalti, sponsor, dan baru kemudian barang dagangan (WIPO, 2017). Hal ini dapat membuat perencanaan dan perkiraan dalam keuangan sebuah perusahaan kreatif menjadi lebih rumit. 

Selain itu, margin keuntungan dapat sangat bervariasi tergantung pada keberhasilan suatu proyek. Namun, di sisi lain, hal ini juga memberikan peluang untuk diversifikasi dan ketahanan dalam menghadapi fluktuasi pasar. 

Ini berbeda dengan karakteristik industri konvensional dimana pendapatan sering kali didasarkan pada penjualan produk atau layanan fisik, dengan aliran pendapatan yang lebih dapat diprediksi dan stabil. Adapun margin pada industri konvensional lebih terkait dengan efisiensi produksi dan manajemen biaya. 

Gambaran studio kreatif. Sumber: idseducation.com
Gambaran studio kreatif. Sumber: idseducation.com

5. Teknologi dan Alat dalam Pemasaran maupun Promosi

Pemasaran dan promosi yang efektif dimana di dalamnya terdapat strategi branding, pricing, hingga ekspansi market merupakan hal yang sangat penting dalam industri kreatif (Chan & Raharja, 2018). 

Membangun kesadaran merek (brand awareness), menjangkau target audiens yang tepat, dan menciptakan perbincangan hangat adalah hal-hal yang sangat penting untuk meraih kesuksesan. Oleh karenanya, alat-alat seperti media sosial, pemasaran digital, dan hubungan masyarakat memainkan peran penting dalam mempromosikan karya kreatif. 

Penggunaan perangkat digital secara besar-besaran untuk desain, pembuatan konten, produksi video, dan distribusi merupakan jiwa dari bisnis kreatif. Teknologi ini sering kali diarahkan untuk memungkinkan kreativitas, kolaborasi, dan pembuatan prototipe yang cepat dalam mengantarkan value dari kekayaan intelektual yang ada. 

Ini sangat berbeda dengan industri konvensional dimana teknologi lebih digunakan untuk mengoptimalkan produksi, manajemen inventaris, dan operasi rantai pasokan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun