Kesimpulan
Secara mendasar, meskipun harga memang berperan, namun hal tersebut tidak menjadi satu-satunya faktor untuk dapat mengembangkan brand mewah.Â
Produk mewah sendiri diberi harga justru sebagai "mahkota" untuk mencerminkan keunggulan bahan, keahlian, dan pengalaman brand luar biasa yang dapat mereka tawarkan.
Bagaimanapun, UKM tetap dapat bersaing dalam nilai-nilai semacam ini dengan menekankan kualitas, eksklusivitas, dan cerita di balik produk mereka.
Memang tidak dapat dihindari bahwa membangun kredibilitas merek dapat menjadi tantangan terutama bagi pendatang baru. Dalam hal ini, kita perlu mempertimbangkan strategi-strategi seperti bermitra dengan retailer mewah atau influencer-influencer yang telah mapan yang dapat menjamin brand kita.Â
Di tengah dunia persaingan saat ini, kita beruntung bahwa media sosial adalah alat yang ampuh untuk menampilkan kisah dan keahlian dari brand kita dengan cara yang aspiratif.
Oleh karenanya, dalam hal ini kita tidak dapat melupakan alat-alat pendukung seperti SEO (Search Engine Optimization) untuk memastikan pelanggan kaya yang mencari barang mewah tertentu dapat menemukan brand kita.
Membangun brand mewah tentunya di sisi lain membutuhkan waktu dan dedikasi. Dengan berfokus pada elemen-elemen di atas, sekelas UKM pun dapat menjadikan diri mereka sebagai pemain terkemuka di pasar barang mewah, dan membuktikan bahwa pengalaman bermain di kelas atas dapat dikembangkan tanpa perlu memiliki jejak pendirian perusahaan yang berskala besar.
UKM-UKM sebagai contoh di atas yang sukses ini dapat menjadi inspirasi bagi kita, menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, bahkan usaha kecil pun dapat menciptakan produk yang diidam-idamkan oleh konsumen mewah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H