Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Hal-Hal yang Harus Diwaspadai dalam Sebuah Business Matching

25 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 8 April 2024   08:16 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang business matching. (Sumber: idgip.com)

Salah satu event yang cukup sering membuat antusias bagi pebisnis atau enterpreneur pemula adalah adanya event business matching. Acara semacam ini memiliki banyak bentuk mulai dari pameran, forum terbatas, hingga pertemuan personal yang ditengahi oleh pihak ketiga. 

Dalam acara ini, umumnya para pelaku industri memperlihatkan kekuatan dari perusahaannya sambil mencari rekanan investor potensial maupun calon pembeli yang dapat memahami produk yang mereka jual.

Acara business matching adalah sarana berkembangnya dari potensi kemitraan dan investasi dari perusahaan. Meskipun begitu, seiring dengan banyaknya peluang yang muncul, turut meningkat pula kebutuhan setiap pelaku maupun investor untuk berhati-hati. 

Berikut panduan untuk lebih dapat melihat bagaimana acara semacam ini disikapi dan memaksimalkan peluang kita untuk sukses, sekaligus menghindari beberapa kendala yang umum terjadi.

Ilustrasi tentang business matching. (Sumber: idgip.com)
Ilustrasi tentang business matching. (Sumber: idgip.com)

Tetapkanlah Harapan yang Realistis

Dalam sebuah acara business matching, pertama-tama, jangan langsung mengharapkan adanya kesepakatan milyaran rupiah yang tiba-tiba datang di depan mata kita. Kita perlu mengingat bahwa acara ini ada terutama untuk membangun hubungan dan menjalin komunikasi lebih erat. 

Dalam hal ini, kita perlu berfokus pada jaringan kemitraan yang hendak dibangun, pengukuran akan minat yang tulus dari orang-orang yang kita temui, dan belajar dari pakar industri yang lebih senior. 

Acara business matching pertama-tama akan lebih realistis untuk diukur sebagai sesuatu yang sukses apabila kita memberikan kontak dari perusahaan kita pada pengunjung yang datang, saling berbagi kontak, dan juga penjabaran visi yang lebih jelas dari bisnis kita kepada calon-calon mitra atau klien kita. Hal semacam ini akan menjadi suatu yang ringan apabila kita tidak menetapkan standar ekspektasi yang terlalu tinggi pada acara tersebut.

Pemilihan Mitra yang Tepat

Sebelum kita langsung menjajaki arena matching tersebut, ada baiknya bagi kita untuk meneliti terlebih dahulu perusahaan yang berpartisipasi. Carilah perusahaan yang memiliki bisnis pelengkap yang dapat memberi nilai tambah pada bisnis kita, bukan perusahaan yang bersaing secara langsung di tempat kita. 

Mitra yang baik dapat memperluas jangkauan dan keahlian kita, sementara pesaing di acara tersebut mungkin hanya mencari ide yang dapat diambil untuk diterapkan pada tempatnya.

Ilustrasi kegiatan business matching. (Sumber: kemlu.go.id)
Ilustrasi kegiatan business matching. (Sumber: kemlu.go.id)

Mengatur Manajemen Waktu dan Prioritas Kita

Acara business matching bisa menjadi sebuah acara yang sangat melelahkan. Dalam hal ini, keputusan untuk tidak membuang waktu untuk percakapan yang tidak produktif harus kita pertimbangkan. 

Milikilah gagasan yang jelas tentang apa yang kita cari dan dengan sopan permisi untuk undur diri dari obrolan yang tidak sesuai dengan tujuan kita. Kita tidak perlu selalu mengikuti percakapan atau acara sepenuhnya jika itu sudah tidak sesuai dengan apa yang hendak kita capai.

Hati-Hati Terhadap Peserta yang Tidak Siap

Saat acara, kita mungkin akan menjumpai peserta yang beragam. Beberapa mungkin benar-benar tertarik, sementara yang lain mungkin berada di sana hanya untuk mendapatkan makanan gratis atau sekadar untuk mengumpulkan kartu nama. 

Dalam hal ini, bersikaplah cerdas dan fokuskan energi kita untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang menunjukkan minat nyata pada apa yang tengah kita lakukan. 

Kita tidak harus meladeni peserta yang terlihat acuh tak acuh dengan apa yang kita tawarkan, dan dalam hal ini kita juga hati-hati apabila ternyata orang yang tertarik pada kita ternyata belum siap dengan visi yang kita tetapkan.

Ilustrasi kegiatan business matching. (Sumber: infopublik.id)
Ilustrasi kegiatan business matching. (Sumber: infopublik.id)

Jangan Lupa untuk Melindungi Ide Bisnis Kita

Meskipun dalam acara ini pembangunan jaringan adalah kuncinya, tetap berhati-hatilah dalam memilih dengan siapa kita berbagi informasi yang paling sensitif. 

Dalam hal ini, pertimbangan untuk menggunakan perjanjian kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement atau NDA) sebelum mengungkapkan rincian rahasia kepada calon mitra atau investor merupakan sesuatu yang amat vital. Hal ini amat membantu untuk melindungi pencurian ide bisnis yang marak terjadi. 

Selain itu, kita dapat mensiasatinya pula dengan membawa alternatif ide-ide bisnis lain sebelum masuk pada ide bisnis utama yang kita sungguh jaga untuk menguji tingkat kepercayaan yang bisa kita dapat dari calon mitra atau investor yang tertarik dengan kita.

Konklusi

Pada akhirnya kita perlu tetap berfokus pada intisari business matching sebagai sebuah penjajakan awal dan bukan sebagai jalan pintas pada pendanaan sekalipun di dalamnya kita mengeluarkan proposal mengenai ide produk kita. 

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat mendekati acara business matching dengan lebih percaya diri dan memaksimalkan peluang kita dalam menjalin hubungan berharga yang mendorong kemajuan bisnis kita. 

Ingat, ini tentang membangun hubungan dan mempersiapkan kesuksesan di masa depan, bukan kemenangan cepat untuk memperoleh uang secara instan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun