Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menilik Kesiapan Indonesia Pada Pekerjaan Remote dalam Industri

14 Maret 2024   23:15 Diperbarui: 17 Maret 2024   20:30 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja remote. Sumber: forbes.com

Bekerja remote dimana kita dapat melakukan pekerjaan dimanapun saat ini tengah menjadi favorit. Banyak sekali tawaran kerja yang bisa dilakukan dimanapun saat ini bertebaran di internet atau media lainnya. Terdapat riset pula yang menyatakan bahwa terdapat preferensi Gen Z untuk bekerja remote. Saat ini mulai ada saja perusahaan yang meng-hire secara remote bidang-bidang tertentu seperti IT atau desain yang bisa secara fleksibel tidak harus dikerjakan di kantor. Meskipun begitu, sungguhkah negara kita siap untuk ini?

Indonesia sendiri dengan jumlah penduduknya yang besar dan berusia muda, sebenarnya mempunyai potensi untuk menjadi pemain utama dalam lanskap kerja jarak jauh global dan juga mendatangkan keuntungan bagi negara. Namun, untuk dapat industrinya berhasil melakukan transisi ke model kerja jarak jauh, ada beberapa bidang utama yang memerlukan persiapan. Dalam hal ini kita perlu merinci hal-hal yang perlu menjadi fokus Indonesia untuk menciptakan ekosistem kerja jarak jauh yang kuat.

Kesiapan Infrastruktur Digital

Adanya akses internet yang andal dan terjangkau adalah dasar dari pekerjaan jarak jauh. Indonesia tentunya perlu berinvestasi dalam memperluas infrastruktur broadband, khususnya di daerah pedesaan dan terpencil, untuk memastikan setiap orang memiliki akses terhadap koneksi internet yang stabil. 

Selain itu, akses yang pantas terhadap teknologi dimana terdapat keterjangkauan perangkat seperti laptop dan paket internet yang dapat diandalkan sangatlah penting. Adanya inisiatif atau subsidi pemerintah dapat membantu menjembatani kesenjangan digital ini sehingga siapapun dapat menerima pekerjaan yang layak.

Keamanan Digital (Cybersecurity)

Perlindungan data yang kuat dikarenakan semakin banyaknya pekerjaan yang dilakukan secara online pada akhirnya menjadi langkah-langkah keamanan siber menjadi hal yang terpenting. Adalah rahasia publik bahwa terdapat banyak sekali pekerjaan online yang scam. Negara Australia dan India saat ini saja diketahui mendapat peningkatan persentase penipuan kerja dalam platform digital. 

Dalam hal ini, Indonesia memerlukan undang-undang privasi data yang kuat dan mendorong praktek terbaik bagi dunia usaha dan pekerja untuk melindungi informasi yang sensitif. Selain itu, negara juga perlu terus meng-update serta mengedukasi bentuk modus-modus penipuan yang terjadi.

Ilustrasi pekerjaan remote. Sumber: thehartford.com
Ilustrasi pekerjaan remote. Sumber: thehartford.com

Keterampilan dan Pengembangan Tenaga Kerja

Peralihan kepada pekerjaan jarak jauh tentunya akan memerlukan serangkaian keterampilan dan pengembangan baru yang dapat terjadi, mulai dari sarana komunikasi dan kolaborasi hingga kepada manajemen waktu maupun motivasi diri. Program pelatihan dapat membantu membekali tenaga kerja agar sukses di lingkungan remote. Selain itu, pengembangan kesiapan maupun edukasi terhadap kantor yang menyiapkan tenaga pekerja remote juga perlu menjadi bahasan dalam hal ini.

Lingkungan Perundang-undangan

Setelah adanya infrastruktur yang memadai dan hal-hal di atas, barulah Indonesia perlu mengembangkan peraturan yang jelas seputar pengaturan kerja jarak jauh, seperti jam kerja, kepemilikan data, dan hak-hak karyawan. Hal ini akan memberikan kerangka hukum bagi dunia usaha dan pekerja.

Perubahan Mindset dan Budaya Kerja

Pada akhirnya, poin-poin di atas tidak dapat optimal jika kita di dalam industri tidak mempromosikan budaya kepercayaan dan fleksibilitas. Model kerja jarak jauh yang sukses bergantung pada kepercayaan antara pemberi kerja dan karyawan. Perusahaan perlu menerapkan jadwal kerja yang fleksibel dan evaluasi berbasis kinerja, sementara pekerja harus bertanggung jawab dan mengatur waktu mereka secara efektif.

Ilustrasi pekerjaan remote. Sumber: remote.com
Ilustrasi pekerjaan remote. Sumber: remote.com

Kesimpulan

Sebagaimana ditekankan di atas, Indonesia sebenarnya dengan banyak sekali SDMnya mempunyai potensi untuk berkembang di era kerja jarak jauh. Dengan berfokus pada faktor-faktor kesiapan ini, negara ini dapat menciptakan ekosistem yang kuat yang mendukung dunia usaha dan pekerja dalam transisi kepada lingkungan kerja jarak jauh. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dan kepuasan karyawan tetapi juga meningkatkan daya saing negara di pasar global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun