Dengan adanya fokus negara kita kepada industri kreatif, salah satu hal yang cukup didorong pemerintah adalah masalah pendaftaran hak cipta.Â
Saat ini begitu gencar fasilitas pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Meskipun begitu, para pelaku ekonomi kreatif diketahui malas mendaftarkan karya-karyanya karena persepsi kerumitan proses registrasi.Â
Diketahui kesadaran tentang pentingnya HKI masihlah amat rendah bahkan di kalangan dosen hukum. Padahal potensi pemanfaatan dari pengembangan IP (Intellectual Property) sendiri amatlah luas.
Salah satu hal yang dapat menjadi pertanyaan adalah "setelah mendaftarkan hak cipta, lantas terus bagaimana?" Ini menjadi sebuah poin menarik yang perlu kita ketahui.Â
Ketika kita telah mengambil langkah penting dengan mendaftarkan kekayaan intelektual (IP) kita, entah itu penemuan inovatif, nama Brand yang menarik, atau desain yang menakjubkan, perjalanannya tidak berakhir hanya sampai di situ.Â
Untuk benar-benar membuka potensi IP kita dan menjaga keunggulan kreatif kita, ada beberapa langkah penting berikutnya bagi perusahaan kreatif mana pun untuk dilakukan.
1. Menyusun Strategi IP yang Jelas
Setelah mendaftar, kita tentunya tidak bisa membiarkan IP kita "berdebu" dan sertifikatnya hanya menjadi sarang laba-laba. Kita perlu mengembangkan rencana tentang bagaimana kita akan memanfaatkannya.Â
Apakah kita akan memproduksi produk kita sendiri, melisensikannya kepada orang lain, atau menggunakannya sebagai fondasi atas identitas brand yang kuat dalam rahasia dagang kita?Â
Strategi yang terdefinisi dengan baik tentunya akan memastikan IP kita dapat mendukung tujuan bisnis kita. Sebuah ide atau produk kreatif harus kita bangun fondasinya untuk dapat dipasarkan.
2. Menjadikannya Konten Promosi
Dengan menyoroti bahwa IP milik kita terdaftar, ini dapat menjadi nilai jual utama. Dalam hal ini, kita dapat mempromosikan merek dagang dan hak cipta kita dalam materi pemasaran, memberi tahu pelanggan kita bahwa mereka memiliki jaminan dapat berinteraksi dengan sesuatu yang unik dan dilindungi.Â
Kita juga dapat mengedukasi pelanggan mengapa pendaftaran merek ini menjadi sebuah jaminan terbaik dalam pembelian produk, baik dari kualitasnya yang diakui, reputasi yang telah kita bangun baik sebelum maupun setelah merek didaftarkan, hingga kepada layanan yang kita bisa komitmenkan atas adanya perlindungan kekayaan ini.Â
Contoh paling menarik dalam kasus ini adalah bagaimana LEGO memanfaatkan karya intelektualnya. Desain bata mainan LEGO yang ikonik itu sendiri merupakan merek dagang yang langsung dapat dikenali oleh konsumen di seluruh dunia.Â
Namun di sisi lain, LEGO lebih dari sekadar batu bata melainkan juga desain karakter, nama set edisi khusus, dan bahkan suara "klik" yang memuaskan saat batu bata mainan tersebut disambungkan semuanya merupakan merek dagang atau hak cipta.Â
Dengan fokus pada perlindungan kekayaan intelektual ini memungkinkan LEGO memastikan pengalaman yang konsisten dan berkualitas tinggi bagi pelanggannya. Mempromosikan merek dagang ini pada akhirnya membangun kepercayaan dan loyalitas merek.
3. Dari IP hingga kepada Jenis-Jenis Produk
Jika kita melihat suatu brand bisa mengeluarkan merchandise khusus, misalkan McD dengan mainan happy meal dengan edisi-edisi khasnya, ini adalah contoh di mana IP dapat diekstensikan pada produk-produk lain. IP kita dapat menjadi inti dari lini produk yang menawan sambil diaplikasikan ke berbagai derivat produk maupun merchandise.Â
Menjelajahi berbagai kemungkinan seperti pakaian bermerek tersendiri yang official, aksesori khas, atau bahkan pengalaman yang dibangun berdasarkan properti kreatif kita akan sangat membantu meningkatkan pemanfaatan IP kita.
4. Menjadi Pengawas IP Kita Sendiri
Setelah semua strategi kita persiapkan dan jalankan, salah satu hal yang kemudian harus kita lakukan adalah mengawasi IP kita. Kewaspadaan yang begitu mendalam adalah kuncinya. Pantau secara aktif potensi pelanggaran IP kita secara online dan di pasar apabila ternyata ada pelanggaran serius di lapangan.Â
Dalam hal ini, kita bisa mempertimbangkan perusahaan atau lembaga khusus untuk membantu proses monitoring yang sedang berlangsung jika ada. Jika terjadi pelanggaran, jangan ragu untuk mengambil tindakan.Â
IP kita yang telah terdaftar memberdayakan kita untuk menempuh jalur hukum untuk menghentikan penggunaan tidak sah dan mengklaim kompensasi atas kerusakan maupun pelanggaran atas ide kita.
5. Tetap Pertahankan Siklus Inovasi, Tetap Terinformasi, Tetap Terlindungi
Adanya satu buah IP terdaftar adalah awal yang baik, namun portofolio yang kuat akan menjadi hal yang lebih baik lagi. Dalam tahap ini, kita perlu tetap mengembangkan ide-ide baru dan menggali kemungkinan untuk mendaftarkannya. Hal ini mendorong pertumbuhan kreatif jangka panjang.Â
Selain itu, kita perlu mendapatkan informasi terkini tentang perkembangan lanskap hukum dan praktik terbaik untuk memastikan aset materi kekayaan intelektual kita tetap terlindungi secara efektif.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, sebuah perusahaan kreatif dapat mengubah kekayaan intelektual terdaftar mereka dari sekadar dokumen legal menjadi batu loncatan berupa sistem yang dapat dimanajemen untuk kesuksesan.Â
Kita perlu mengingat bahwa strategi IP yang dikelola dengan baik dapat menjadi kunci untuk membuka sumber pendapatan baru, membangun basis pelanggan loyal, dan menjaga keunggulan kompetitif kita di pasar kreatif yang terus berkembang. Dengan memahami konversi kekayaan intelektual pada ranah bisnis, akan membuat para pelaku kreatif lebih matang lagi untuk terjun ke pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H