Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bidang-Bidang Pekerjaan Industri Kreatif yang Belum Ada di Indonesia

12 Maret 2024   21:15 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:20 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia saat ini tengah marak berbagai wacana pengembangan industri kreatifnya. Meskipun begitu, ada banyak hal yang bisa dikembangkan dari area ini. Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari negara-negara maju yang telah berkembang industri kreatifnya adalah eksistensi pekerjaan-pekerjaan yang berkembang berhubungan dengan keseriusan masyarakat untuk memanajemen industrinya.

Pekerjaan-pekerjaan ini dapat menjadi sebuah gambaran tersendiri bagi kita betapa potensialnya industri kreatif dan apabila digarap dengan serius, akan banyak sekali bidang-bidang interdisiplin yang berkaitan yang dapat mewarnai dunia kreatif kita. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. AR/VR Experience Designer

Penciptaan pengalaman imersif yang memadukan dunia nyata dan dunia maya yang menampilkan budaya, sejarah, atau bahkan kerajinan tradisional Indonesia dengan cara yang benar-benar baru menggunakan Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR) merupakan sesuatu yang sebenarnya sangat memiliki potensi nilai jual tinggi. Dalam mencapai citra perusahaan maupun negara yang berteknologi tinggi, tentunya akan diperlukan desainer khusus untuk memperkenalkannya. Adanya AR/VR Experience Designer akan sangat membantu sekali dalam proyek tersebut. Pemain dari bidang ini contohnya adalah Daniel Beauchamp yang adalah kepala divisi VR dan AR dari marketplace Shopify yang terkenal di Kanada.

2. Desainer Biomimikri (Biomimicry Designer)

Peran pekerjaan ini adalah suatu posisi yang akan menggabungkan pandangan artistik dengan pengetahuan ilmiah untuk merancang produk yang terinspirasi oleh alam, mendorong keberlanjutan dan inovasi. Seorang desainer dalam tahap ini merangkap seorang artisan tetapi juga memiliki bakat serta minat ilmu pengetahuan alam untuk memahami anatomi hingga cara kerja dari desain-desain yang alam berikan, mulai dari organ tubuh hewan peliharaan, karakteristik tumbuhan tertentu, hingga mekanisme yang ada pada sel-sel makhluk hidup. Mereka dapat memberi kontribusi yang mendalam bagi kemajuan dunia desain. Salah seorang pemain terkenal adalah Neri Oxman, associate professor laboratorium media arts & science Massachusetts Institute of Technology  (MIT) yang sekaligus juga seorang arsitek.

3. Fashion Designer berbasis AI 

Ilmu spesialis ini dapat menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk mempersonalisasi desain pakaian, menganalisis tren fashion, atau bahkan membuat pola pakaian yang benar-benar baru. Mereka memanfaatkan teknologi sebagai sarana senjata mereka dalam membedakan diri atas persaingan sekaligus mempermudah klien menemukan ide yang tepat bagi rancangan busana yang diinginkan. Salah seorang pelaku yang cukup ternama dari pekerjaan ini adalah Taskin Goec, seorang desainer asal Berlin, Jerman.

Ilustrasi interaksi manusia dan robot. Sumber: ibanet.org
Ilustrasi interaksi manusia dan robot. Sumber: ibanet.org

4. Sutradara Film Interaktif

Seiring dengan kemajuan teknologi, sebuah film pun dapat menjadi narasi yang lebih interaktif, sehingga penonton dapat memengaruhi cerita yang disajikan. Sutradara Film Interaktif dalam hal ini akan bertanggung jawab menyusun narasi yang bercabang ini. Film interaktif sendiri akhirnya membuat penontonnya dilibatkan dan memiliki kebebasan dalam pengalaman. Salah satu sutradara film interaktif terkenal adalah Martin Percy yang memiliki karya Lifesaver (2013) dibintangi oleh Daisy Ridley yang terkenal dalam perannya di Star Wars.

5. Desainer Suara (Sound Designer) untuk Game VR

VR Sound Designer merupakan sebuah peran yang cukup baru seiring perkembangan zaman. Peran unik ini tentunya sedikit memiliki perbedaan dengan desainer suara pada game biasa karena sebuah permainan VR akan memiliki banyak kekompleksan karena interaktivitas di dalamnya. Salah satu pemain dalam bidang ini adalah Aaron Brown yang menjadi desainer suara dalam game Call of Duty: Vanguard (2021), Medal of Honor: Vanguard (2007) hingga Medal of Honor: Airborne (2007).

6. Novelis Grafis untuk Webtoon

Webtoon adalah komik digital multinasional yang mendapatkan popularitas besar di Indonesia. Rata-rata pemain berkutat pada komik biasa. Meskipun begitu, ada segmen lain yang juga sangat potensial yakni novel grafis. Pekerjaan ini masih sangat minim pemain Indonesia karena kompleksitasnya. Salah satu novelis grafis terkenal dari Webtoon adalah Rachel Smythe dari New Zealand yang sukses dengan novel Lore Olympus. Adanya Novelis Grafis untuk Webtoon tentu akan membuat cerita menawan yang diformat khusus untuk platform online ini.

7. Arsitek Pengalaman (Experience Architect)

Para desainer spesialis ini memiliki pekerjaan yang akan melampaui identitas brand tradisional, menciptakan pengalaman multi-inderawi yang mencakup kehadiran fisik dan digital suatu brand. Pekerjaan mereka dapat hingga kepada membuat toko ritel pop-up store dengan elemen interaktif atau merancang ruang pamer virtual yang menceritakan kisah dari brand. Seorang desainer yang cukup antusias dengan hal ini contohnya adalah Bruce Mau, CEO dari Massive Change Network, sebuah agensi desain di Chicago.

Ilustrasi pekerja kreatif. Sumber: fosterandscott.com
Ilustrasi pekerja kreatif. Sumber: fosterandscott.com

8. Ahli Strategi Pencitraan Brand Audio (Brand Audio Strategist)

Suara adalah sebuah alat pencitraan brand yang ampuh. Peran ini akan melibatkan perancangan soundscape unik atas suatu brand, termasuk segala sesuatu mulai dari musik di dalam toko hingga jingle notifikasi. Adanya ahli strategi yang khusus tentunya akan dapat memahami bagaimana suara dapat mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen. Salah satu pemain yang berkutat di dunia ini adalah Yotam Haber, seorang Assistant Professor of Music di University of New Orleans .

9. Desainer Personal Brand (Personal Brand Designer)

Ketika personal branding menjadi lebih penting, seorang desainer khusus yang berspesialisasi dalam menciptakan identitas online dari seorang individu akan turut muncul pula. Hal ini dapat melibatkan pembuatan portofolio, estetika media sosial, dan bahkan merancang situs web pribadi. Seorang desainer personal brand akan bertanggung jawab dari bagaimana seorang tokoh dapat dimunculkan secara indah di dunia digital. Ini akan sangat relevan bagi para influencer maupun tokoh sosial media lainnya. Salah satu perancang khusus personal brand yang cukup ternama adalah Marie Forleo, seorang enterpreneur dan filantropis asal Amerika.

10. Desainer Kemasan Berkelanjutan (Sustainable Packaging Designer)

Dengan meningkatnya fokus pada keberlanjutan dunia yang ramah lingkungan, tentunya akan ada peningkatan permintaan terhadap desainer yang menciptakan solusi pengemasan inovatif dan berkelanjutan yang menyenangkan secara estetika dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pekerjaan Desainer Kemasan ini secara khusus memikirkan desain-desain yang tidak hanya sekedar indah tetapi juga setiap hasilnya menggunakan prinsip-prinsip berkelanjutan. Beberapa perusahaan berada di garis depan dalam pengemasan ramah lingkungan dan di dalamnya terdapat desainer khusus dalam bidang ini. Kita bisa melihat perusahaan seperti Ikea yang kemasannya meskipun plastik, secara material maupun pemanfaatan telah dipikirkan untuk digunakan sirkular dan meminimalkan limbah kemasan.

11. Desain Generatif Specialist (Generative Design Specialist)

Peran ini akan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat elemen desain atau bahkan melengkapi identitas brand. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan panduan brand kepada AI dan membiarkannya menghasilkan opsi desain yang unik dan sesuai. Saat ini peran tersebut tengah dikejar oleh perusahaan Autodesk dimana mereka tengah mengembangkan alternatif desain hanya dari satu ide.

Ilustrasi pekerjaan kreatif. Sumber: jayww.com
Ilustrasi pekerjaan kreatif. Sumber: jayww.com
12. Brand Storyteller Berbasis Data

Data dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyampaikan cerita. Para spesialis di bidang ini akan menganalisis data konsumen maupun metrik pemasaran untuk menyusun narasi brand yang menarik dan sesuai dengan target audiens. Salah satu pemain dari bidang ini adalah Jim Sagar, CEO dari rehinged.ai, sebuah Artificial Intelligence yang berfokus pada analisis bisnis.

13. Investor Kreatif Berdampak (Creative Impact Investors)

Ini adalah investor spesialis ini akan mengelola dana investasi yang secara khusus berfokus pada bisnis kreatif seperti startup film, musik, atau fashion. Mereka adalah posisi yang tentunya memiliki pemahaman tentang analisis keuangan dan namun sekaligus juga lanskap kreatif di suatu negara. Mereka mampu menganalisis apakah sebuah bisnis kreatif layak mendapat pendanaan atau tidak berdasarkan perhitungan sistematis pada kekayaan intelektual (intellectual property atau IP). Salah satu contoh pengusaha dari bidang ini adalah Susan Downey, istri dari aktor Robert Downey Jr. Ia bersama suaminya mendirikan Downey Studios, yang berfokus pada produksi film dan mendukung proyek-proyek film yang mempromosikan tema keadilan sosial.

14. Pakar Strategi Monetisasi Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Monetization Strategists) 

Dengan bangkitnya ekonomi kreatif, lembaga keuangan akan membutuhkan peran spesialis baik berupa perseorangan maupun perusahaan yang dapat membantu seniman, musisi, dan pekerja kreatif lainnya memonetisasi kekayaan intelektual (KI) mereka melalui lisensi, merchandising, atau kemitraan brand. Dalam hal ini peran dari pakar strategi maupun entitas lembaga spesifik tersebut akan diperlukan. Salah satu pemain dalam bidang ini adalah Roc Nation. Perusahaan hiburan yang didirikan oleh artis Jay-Z ini dikenal dengan strategi agresif dan inovatifnya dalam mengelola hak kekayaan intelektual para artis.

Ilustrasi manajemen kekayaan intelektual. Sumber: berytech.org
Ilustrasi manajemen kekayaan intelektual. Sumber: berytech.org

15. FinTech untuk Pengembang Platform Kreatif

Peran ini mencakup perancangan dan pengembangan platform teknologi keuangan yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan para profesional kreatif. Di sini sebuah aplikasi yang membantu para artisan untuk mengelola keuangan, terhubung dengan para pelindungnya (patron), hingga menggalang dana untuk proyek mereka dapat diperoleh. Dua contoh dari platform ini adalah Kickstarter dan Patreon. Keduanya memungkinkan para pembuat konten untuk terhubung langsung dengan penggemar untuk mendapatkan pendanaan. Hal ini merupakan contoh dari konsep FinTech untuk bidang materi kreatif.

16. Kurator Investasi Bertanggung Jawab Sosial untuk Industri Kreatif (Socially Responsible Investment / SRI Curators for Creative Industries)

Ketika isu-isu keberlanjutan industri menjadi perhatian yang lebih besar, tentunya akan ada peningkatan permintaan akan penasihat keuangan khusus yang mengatur portofolio investasi yang berfokus pada bisnis kreatif yang memprioritaskan tanggung jawab sosial dan dampak lingkungan. Para penasihat ini akan berperan sebagai kurator dengan menganalisis dampak sosial dari sebuah proyek kreatif sehingga layak untuk diluncurkan. Salah satu pemain di bidang ini adalah perusahaan toniic yang berpusat di San Fransisco, Amerika Serikat.

17. Manajemen Spesialis Hak Cipta berbasis Blockchain (Blockchain-based Copyright Management Specialists)

Adanya teknologi Blockchain menawarkan kemungkinan baru untuk mengelola hak kekayaan intelektual. Peran spesialis di bidang ini akan dapat memahami teknologi blockchain dan menggunakannya untuk menciptakan sistem yang aman dan transparan untuk perlindungan hak cipta dan distribusi royalti di industri kreatif. Salah satu pemainnya adalah Imogen Heap, seorang musisi Inggris yang adalah pendukung vokal potensi teknologi blockchain untuk merevolusi manajemen hak cipta musik. 

18. Analis Seni & Barang Koleksi Berbasis Data (Data-driven Art & Collectibles Analysts)

Pasar seni dan barang koleksi adalah industri yang di luar negeri sana semakin didorong oleh data. Para analis di bidang ini akan menggabungkan keahlian keuangan dengan pengetahuan pasar seni untuk memberikan wawasan bagi investor yang ingin berinvestasi dalam seni, musik, atau aset kreatif lainnya. Salah satu pemain di bidang ini adalah Peter Thiel, seorang co-founder dari Paypal dan juga pendiri Palantir Technologies. Thiel sendiri adalah seorang kolektor seni terkenal yang dilaporkan menggunakan analisis data untuk menginformasikan akuisisinya. Meskipun metode spesifiknya mungkin bersifat pribadi, ia mencontohkan pendekatan berbasis data terhadap investasi dari barang seni.

Ilustrasi pendanaan digital. Sumber: tamimi.com
Ilustrasi pendanaan digital. Sumber: tamimi.com

Konklusi

Melihat bagaimana tatanan industri kreatif saat ini di Indonesia yang masih bergerak untuk mendekati negara-negara maju, bidang-bidang di atas tentunya saat ini terasa belum dekat dengan kita. Bidang-bidang tersebut hanya beberapa kemungkinan saja diantara sekian banyak lainnya, dan masa depan desain dan branding di Indonesia kemungkinan besar akan sangat dipengaruhi oleh teknologi dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang secara spesifik sesuai pola di masyarakat. Dengan menilik segala aspek yang terjadi di Indonesia, untuk bagaimana kita dapat berkembang nantinya, kita perlu percaya dan saling membuka diri terhadap segala kemungkinan baru maupun kerjasama antar bidang untuk kemajuan bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun