Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bidang-Bidang Pekerjaan Industri Kreatif yang Belum Ada di Indonesia

12 Maret 2024   21:15 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:20 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendanaan digital. Sumber: tamimi.com

Ilustrasi manajemen kekayaan intelektual. Sumber: berytech.org
Ilustrasi manajemen kekayaan intelektual. Sumber: berytech.org

15. FinTech untuk Pengembang Platform Kreatif

Peran ini mencakup perancangan dan pengembangan platform teknologi keuangan yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan para profesional kreatif. Di sini sebuah aplikasi yang membantu para artisan untuk mengelola keuangan, terhubung dengan para pelindungnya (patron), hingga menggalang dana untuk proyek mereka dapat diperoleh. Dua contoh dari platform ini adalah Kickstarter dan Patreon. Keduanya memungkinkan para pembuat konten untuk terhubung langsung dengan penggemar untuk mendapatkan pendanaan. Hal ini merupakan contoh dari konsep FinTech untuk bidang materi kreatif.

16. Kurator Investasi Bertanggung Jawab Sosial untuk Industri Kreatif (Socially Responsible Investment / SRI Curators for Creative Industries)

Ketika isu-isu keberlanjutan industri menjadi perhatian yang lebih besar, tentunya akan ada peningkatan permintaan akan penasihat keuangan khusus yang mengatur portofolio investasi yang berfokus pada bisnis kreatif yang memprioritaskan tanggung jawab sosial dan dampak lingkungan. Para penasihat ini akan berperan sebagai kurator dengan menganalisis dampak sosial dari sebuah proyek kreatif sehingga layak untuk diluncurkan. Salah satu pemain di bidang ini adalah perusahaan toniic yang berpusat di San Fransisco, Amerika Serikat.

17. Manajemen Spesialis Hak Cipta berbasis Blockchain (Blockchain-based Copyright Management Specialists)

Adanya teknologi Blockchain menawarkan kemungkinan baru untuk mengelola hak kekayaan intelektual. Peran spesialis di bidang ini akan dapat memahami teknologi blockchain dan menggunakannya untuk menciptakan sistem yang aman dan transparan untuk perlindungan hak cipta dan distribusi royalti di industri kreatif. Salah satu pemainnya adalah Imogen Heap, seorang musisi Inggris yang adalah pendukung vokal potensi teknologi blockchain untuk merevolusi manajemen hak cipta musik. 

18. Analis Seni & Barang Koleksi Berbasis Data (Data-driven Art & Collectibles Analysts)

Pasar seni dan barang koleksi adalah industri yang di luar negeri sana semakin didorong oleh data. Para analis di bidang ini akan menggabungkan keahlian keuangan dengan pengetahuan pasar seni untuk memberikan wawasan bagi investor yang ingin berinvestasi dalam seni, musik, atau aset kreatif lainnya. Salah satu pemain di bidang ini adalah Peter Thiel, seorang co-founder dari Paypal dan juga pendiri Palantir Technologies. Thiel sendiri adalah seorang kolektor seni terkenal yang dilaporkan menggunakan analisis data untuk menginformasikan akuisisinya. Meskipun metode spesifiknya mungkin bersifat pribadi, ia mencontohkan pendekatan berbasis data terhadap investasi dari barang seni.

Ilustrasi pendanaan digital. Sumber: tamimi.com
Ilustrasi pendanaan digital. Sumber: tamimi.com

Konklusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun