Mengapa Enterpreneurship Penting Bagi Siapapun?
Tanpa harus menjadi seorang pengusaha, kualitas-kualitas ini penting untuk keberhasilan individu dan organisasi dimana dia bekerja. Semangat ini dapat mendorong seseorang untuk dapat disegani dan memperoleh posisinya di tengah pasar dunia kerja yang cukup ketat.Â
Di sisi lain, sebuah perusahaan sendiri pun perlu membuka diri pada para enterpreneur yang dipekerjakannya dalam budaya enterpreneurship internal (intrapreneur) tanpa harus ada ketergantungan total terpusat akan inovasi pada pemilik usaha semata. Dengan menumbuhkan budaya intrapreneurial ini, perusahaan dapat:
1. Meningkatkan inovasi: Adanya karyawan dengan jiwa kewirausahaan tentunya lebih cenderung menghasilkan ide dan solusi baru.
2. Meningkatkan ketangkasan usaha: Para karyawan berjiwa kewirausahaan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar yang sangat fluktuatif.
3. Meningkatkan keterlibatan karyawan:Â Para karyawan berjiwa kewirausahaan pun akan merasa diberdayakan untuk membuat perbedaan serta akan memberi kecenderungan penilaian perusahaan yang lebih puas dan produktif.
4. Meningkatkan pengalaman pelanggan: Para enterpeneur di kantor tentunya dengan adanya penanaman budaya enterpreneurship akan bersemangat untuk melampaui harapan pelanggan.
Membawa Semangat Enterpreneurship ke Kehidupan Kerja
Kehidupan kerja setiap orang tentunya berbeda-beda, meski begitu, ada beberapa hal yang dapat menjadi benang merah dalam membawa atau melatih semangat enterpreneurship ke kehidupan kerja masing-masing.Â
Pertama-tama, kita dapat berlatih untuk mengidentifikasi dan menyarankan perbaikan proses pada perusahaan tempat kita bekerja dimana kita bisa mencari cara untuk menyederhanakan tugas kita atau tugas tim kita. Kedua, kita bisa mempelajari keterampilan baru secara proaktif dimana kita memanfaatkan peluang pelatihan atau melakukan pembelajaran mandiri. Ketiga, kita bisa menjadi sukarelawan atau bergabung dalam proyek yang melibatkan diri kita sendiri sebagai latihan dimana kita belajar mengambil bentuk-bentuk tantangan baru bagi diri kita, dimana di dalamnya kita bisa mengembangkan asumsi, mempertanyakannya, membuktikannya, hingga mengusulkan solusi alternatif.
Selain itu, kita perlu membentuk diri kita sebagai "juara" bagi pelanggan dan orang-orang sekitar. Hal ini diungkapkan dengan berusaha lebih keras untuk memahami dan melampaui kebutuhan maupun ekspektasi pelanggan.Â
Untuk dapat ke sana, kita perlu melihat berbagai referensi dan juga studi kasus yang mampu terus menginspirasi kita. Hal itu dapat diperkuat pula dengan berjejaring dan berbagi ide dengan cara terhubung dengan berbagai rekan di berbagai departemen dan belajar dari pengalaman mereka.