Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Eksplorasi Daya Tarik Kehidupan Digital Nomad pada Generasi Z

16 Februari 2024   18:30 Diperbarui: 21 Februari 2024   10:31 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi digital nomad. (Shutterstock via Kompas.com)

Selama bertahun-tahun, pekerjaan impian seorang profesional muda umumnya digambarkan dengan kondisi kantor yang ramai dan adanya tangga jenjang karier kesuksesan yang diperebutkan oleh banyak orang di dalamnya. 

Namun seiring dengan perkembangan teknologi, angin perubahan tatanan industri pun mulai bertiup, dan generasi yang lebih baru pun mulai mendefinisikan ulang konsep dari kesuksesan karier itu sendiri. 

Perubahan tatanan yang terjadi pun bukan hanya meliputi semua sistem administratif sebuah perusahaan didigitalisasi saja, melainkan konsekuensinya bisa mencapai tahap dimana cara bekerja pun bisa sangat berubah dari sebelumnya.

Perkembangan teknologi akhirnya membuat salah satunya lahirnya cara hidup digital nomad: kehidupan individu yang tidak bergantung pada lokasi dan bekerja dari jarak jauh, menjelajahi dunia dengan laptop sebagai teman yang setia menemani. 

Gaya hidup ini, yang dulu dianggap tidak konvensional, kini semakin menarik perhatian terutama bagi Generasi Z (Gen Z), generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. 

Forbes (2023) melaporkan bahwa Gen Z sebagai generasi yang paling melek teknologi semakin menyukai gaya hidup ini dan telah dilaporkan bahwa 11% atau 17.3 juta dari pekerja di Amerika Serikat adalah para digital nomad.

Ilustrasi kehidupan Digital Nomad. Sumber: blog.hubspot.com
Ilustrasi kehidupan Digital Nomad. Sumber: blog.hubspot.com

Jenis-jenis pekerjaan digital nomad sendiri dikategorikan dalam pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya dapat dikerjakan di mana saja dengan modal laptop seperti desain, marketing, administrasi, asisten virtual, pengembangan software, pembuatan konten, konsultasi hingga media. 

Dalam dunia kerja yang lebih terbuka pada perkembangan teknologi, pekerjaan-pekerjaan ini dapat dilaksanakan secara lebih fleksibel tanpa harus terikat jam kerja 9 to 5.

Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap daya tarik digital nomad bagi Gen Z. Berbeda dengan para pendahulunya termasuk generasi milenial sekalipun, mereka adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi yang tertanam kuat dalam kehidupan mereka. 

Oleh karenanya, pekerjaan jarak jauh dapat dikatan sebagai sesuatu yang terasa alami, yang menawarkan perpaduan sempurna antara aktivitas profesional dan eksplorasi pribadi. 

Terlebih lagi, generasi ini mengutamakan fleksibilitas dan keseimbangan kehidupan kerja (work life balance). Pekerjaan tradisional dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore umumnya dianggap tidak begitu menarik dibandingkan dengan kebebasan untuk mengatur jadwal mereka sendiri dan mengeksplorasi minat mereka sambil berkontribusi pada karier mereka.

Ilustrasi kegiatan digital nomad. Sumber: forbes.com
Ilustrasi kegiatan digital nomad. Sumber: forbes.com

Selain itu, Gen Z dikenal dengan semangat kewirausahaan dan keinginannya untuk melepaskan diri dari struktur karier tradisional. Gaya hidup nomaden digital yang bisa berpindah-pindah tempat hingga tahap antar negara akhirnya memberdayakan mereka untuk menjadi bos bagi diri mereka sendiri, membangun bisnis secara online, dan memanfaatkan keterampilan mereka di luar batas-batas koridor suatu perusahaan. 

Hal ini selaras dengan sifat mandiri mereka dan dorongan untuk menciptakan jalur karier unik mereka sendiri.

Meskipun begitu, sebagaimana sebuah pilihan memiliki konsekuensi, gaya hidup digital nomad bukanlah gaya hidup yang tanpa tantangan. Ketidakstabilan keuangan dan koneksi sosial pertama-tama dapat menjadi sesuatu yang harus siap dihadapi. 

Ini akan termanifestasi dengan aliran pendapatan yang bisa sangat berfluktuasi dan kebutuhan yang terus-menerus untuk memenuhi persyaratan visa untuk pindah antar negara. 

Membangun koneksi jangka panjang dan jaringan profesional tentu bisa jadi merupakan suatu hal yang sulit jika mereka terus-menerus berpindah-pindah. Selain itu, akses internet yang stabil, ruang kerja yang nyaman, dan aksesibilitas layanan kesehatan bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi yang dipilih.

Lantas, apakah gaya hidup digital nomad ini merupakan sebuah “pekerjaan impian” bagi Gen Z? Jawabannya, seperti kebanyakan hal yang terjadi dalam hidup, akan bisa sangat berbeda-beda. 

Meskipun kehidupan semacam ini menawarkan kebebasan, fleksibilitas, dan peluang untuk pertumbuhan pribadi dalam semangat kewirausahaan yang tidak dapat disangkal, tantangannya tidak boleh dianggap remeh. 

Bisa sangat memusingkan apabila di lapangan ternyata terjadi kondisi politik yang tidak mengenakkan di negara yang dituju, perbedaan waktu yang terlampau jauh, perbedaan bahasa, atau pembuatan visa yang ditangguhkan. 

Ini pada akhirnya dapat memberi sebuah kesimpulan bahwa keputusan yang diambil bergantung pada nilai dan prioritas setiap individu di Generasi Z. 

Bagi sebagian orang, banyaknya pengorbanan untuk menjalani kehidupan yang penuh petualangan dan eksplorasi mungkin akan sepadan. Namun bagi sebagian lainnya, kebutuhan akan stabilitas dan keamanan mungkin akan lebih penting daripada daya tarik kerja jarak jauh.

Ilustrasi kegiatan digital nomad. Sumber: econochannelfeunj.com
Ilustrasi kegiatan digital nomad. Sumber: econochannelfeunj.com

Namun dari kemunculan gaya hidup semacam ini, terdapat satu hal yang pasti yang tak terelakkan: bahwa kebangkitan gerakan digital nomad akhirnya mencerminkan pergeseran budaya kerja yang lebih luas. 

Ketika teknologi terus berkembang dan pekerjaan jarak jauh menjadi sesuatu yang lebih normal, kita dapat melihat gaya hidup ini akan semakin diterapkan oleh generasi mendatang. 

Entah digital nomad ini menjadi "pekerjaan impian" bagi Gen Z atau tidak, keberadaannya tidak diragukan lagi mewakili babak baru yang menarik dalam lanskap dunia pekerjaan dan kehidupan yang selalu berubah.

Jadi, apakah anda tertarik pada fenomena kehidupan kerja seperti ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun