Seorang freelance sangat cocok ketika kita sudah punya gambaran konsep yang sudah diterjemahkan ke dalam brief spec kebutuhan secara detail baik kualitas maupun kuantitas.
Momen Kebutuhan Kemitraan denganAgensi Desain pada dasarnya adalah sebuah perusahaan lain yang kondisinya dapat menjadi vendor rekanan kita untuk membantu UKM kita sebagai tim kreatif.Â
Mereka sangat bermanfaat saat kita ingin scale-up UKM kita dengan cepat dan tepat secara branding. Mereka mampu menganalisis konsep desain kreatif yang pas tanpa hingga kepada eksekusi dan manajemen rutin.Â
Dapat dikatakan mereka adalah "dream team" yang dapat usaha UKM pilih sampai kepada bentuk semi-otomatisasi berjalannya branding perusahaan.
Agensi Desain sangat cocok apabila UKM memiliki proyek desain berskala besar atau kompleks, kebutuhan khusus akan keterampilan khusus, dan anggaran investasi yang besar. Kompleksitasnya ini berkisar dari pembuatan hingga pada memikirkan efek dari sebuah konten dalam pemasaran.Â
Dengan adanya kerjasama dengan agensi desain, UKM dapat memiliki akses ke tim ahli khusus dengan beragam keterampilan dan pengalaman, menangani proyek kreatif yang kompleks, adanya banyak sekali perspektif segar dan inovatif, bahkan sering kali dilengkapi dengan alat dan perangkat lunak canggih.
Pemilik UKM sendiri seringkali cukup memberi ide yang diterjemahkan oleh tim Agensi dalam beberapa alternatif cara promosi sebagai eksekusinya.Â
Dengan adanya berbagai manfaat tersebut, konsekuensinya adalah biaya yang lebih tinggi dibandingkan opsi-opsi lainnya, adanya lebih sedikit kontrol atas arahan kreatif, serta perlu ada agreement khusus mengenai kerjasama perusahaan, hingga adanya saluran komunikasi yang lebih panjang antara kita sebagai pemilik usaha kepada pemimpin atau manajer proyek agensi hingga turun pada eksekutor desain.
Konklusi
Pada akhirnya, kita kembali pada pembahasan di awal tentang keputusan apakah akan mempekerjakan seorang desainer full time internal, pekerja lepas (freelance), atau agen desain bergantung pada pertimbangan yang cermat terhadap kebutuhan, anggaran, dan budaya perusahaan.Â