Program ini umumnya jauh lebih selektif yang mana akan membutuhkan bukti profesional seorang calon siswa di dunia kerja dan juga umumnya lebih mahal daripada MM, karena faktor-faktor seperti durasi program yang intensif hingga reputasi institusi.Â
MBA sering menggandeng pengajar-pengajar yang adalah sekaligus praktisi senior yang mumpuni dalam pekerjaan dan output pembelajarannya diharapkan membuka mahasiswanya pada pintu ke peran manajemen senior, posisi kepemimpinan, dan peluang kemajuan karir.
Dalam tingkat yang lebih tinggi, perbedaan studi ilmu Manajemen secara umum dan dari pendekatan praktisi profesional lebih terasa dalam perbedaan antara gelar Doktor Filosofi (PhD) Studi Manajemen dan Doktor Administrasi Bisnis (DBA).Â
PhD dalam Studi Manajemen berfokus pada pengembangan penelitian yang kuat dan keterampilan analitis untuk berkontribusi pada bidang akademik manajemen serta memiliki kurikulum melibatkan pembelajaran lanjutan dalam metode penelitian, statistik, dan kerangka teoritis.Â
Sementara itu, Doktor Administrasi Bisnis (DBA) dirancang untuk para profesional berpengalaman yang ingin menerapkan keterampilan penelitian mereka untuk memecahkan masalah bisnis praktis dimana kurikulumnya menekankan metode penelitian terapan, studi kasus praktis, dan pemecahan masalah dunia nyata.
Pada akhirnya, pilihan program terbaik untuk kita bergantung pada kebutuhan dan tujuan karier kita.Â
Ada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan seperti: Jika kita memiliki sedikit atau tanpa pengalaman kerja, MM mungkin merupakan titik awal yang baik.Â
Jika kita telah memiliki pengalaman beberapa tahun, gelar MBA bisa menjadi investasi yang lebih baik. Di sisi lain, jika kita baru ingin memulai karir di bidang manajemen, MM dapat memberikan landasan yang diperlukan, sementara jika kita ingin maju kepada peran kepemimpinan yang lebih mendalam, gelar MBA adalah jalur yang lebih tradisional.Â
Selain itu, faktor yang perlu dipertimbangkan tentunya pada akhirnya adalah kemampuan finansial kita. Semua pertimbangan ini tentunya jangan lupa diiringi oleh niat untuk studi lanjut yang ingin kita bangun bagi pengembangan karier kita ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H