Di sini perbekalan pustaka kita bisa menjadi satu life-saver yang dapat kita andalkan bila kita telah secara jernih melihat pegangan masalah kita.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan: Cerita tentang Apa yang Kita Peroleh
Dalam contoh di atas tentang pendakian gunung, pada tahap ini ibarat kita bercerita tentang apa saja yang kita alami dalam perjalanan hingga tiba pulang dengan selamat.Â
Kita membahas mulai dari bagaimana kita telah dibekali dengan perbekalan dan skill yang cukup, tetapi di sini juga kita bercerita bahwa di lapangan kita bisa menemukan hal-hal tak terduga dan di luar kendali kita seperti cuaca yang tidak menentu, jalur yang ditutup, atau bahkan momen dimana kita bertemu binatang liar.Â
Di samping itu, kita juga mendetailkan bagaimana alat-alat yang kita bawa maupun skill yang kita kuasai seberapa efektif digunakan di alam liar. Hingga pada akhirnya kita bisa mengira-ngira apabila ke depannya kita akan naik gunung lagi, hal apa saja yang akan kita siapkan.
Hasil penelitian dan pembahasan terkadang memang dapat menjadi momok, terutama apabila kita membaca karya ilmiah orang lain. Memang terkadang sulit membayangkan bagaimana bisa orang tersebut bisa mengatasi atau gagal menyelesaikan masalahnya karena kita seringkali hanya tahu hal-hal yang berhubungan pada lingkup kita.Â
Namun di sinilah pengetahuan kita tentang kuliah-kuliah yang menjadi fondasi kita dibuktikan pemahamannya karena itu menjadi bekal kita untuk memahami apa yang dijelaskan oleh orang lain.Â
Selain itu, logika berpikir kita juga diasah pada tahap ini, dimana apabila kita cermat, kita bisa melihat relevansi antara metode yang digunakan dengan cara bagaimana data yang ditemukan diolah. Hal tersebut pada akhirnya akan menemukan solusinya apabila kita sering membaca.
5. Kesimpulan dan Saran: Ajakan Bagi Dunia untuk Memperdalam yang Kita Temukan
Kesimpulan dan saran pada intinya amatlah sederhana: rangkuman mengenai apa yang akhirnya dihasilkan melalui cara-cara yang ditempuh dan data-data yang telah diuji.Â