Apa yang membedakan kondisi tersebut dengan dunia ilmiah adalah di sini kita terbuka senyata-nyatanya agar mau fair terhadap sudut pandang kita termasuk apabila itu menemukan kritikan yang bertentangan dengan pendapat kita. Tinjauan pustaka dapat dikatakan adalah pembersih kacamata kita.Â
Dalam tinjauan pustaka, sebenarnya kita tidak hanya sedang copy-paste artikel atau sebuah teori saja melainkan berusaha mencerna sungguh esensi dari aspek-aspek yang kita ambil dalam penelitian sehingga menghasilkan sebuah sudut pandang yang obyektif. Bagaimana kita meninjau bacaan-bacaan yang berhubungan itu juga kita tuangkan sebagai sebuah metode studi literatur.Â
Dalam hal ini, apa yang menjadi dugaan (hipotesis) tidak kita "gas-kan" sebagai data yang kita olah melainkan disaring maupun bahkan dikuatkan melalui sumber-sumber bacaan yang kita ambil.
Penelitian: Langkah-Langkah Aksi Nyata Kita
3. MetodologiBagian metodologi penelitian ibarat sebuah skenario cerita yang kita susun. Bak seorang sutradara, kita menyiapkan plot-plot apa saja yang bisa kita kembangkan dalam jalan cerita pembuktian data yang kita bawa.Â
Semua kita catat satu persatu (dan tentunya kita lakukan) agar data-data yang kita dapat bukan hanya menjadi kumpulan data yang diam, tetapi dapat kita olah atau uji secara lapangan agar menemukan kesimpulan lewat mengetes seberapa validnya asumsi yang kita bangun.
Terkadang seseorang peneliti pada tahap ini dapat kebingungan, bukannya ia lebih baik menulis tahapan apa yang ia cari terlebih dahulu sebelum menggapai sebuah masalah?Â
Hal ini dapat dipahami mengingat terkadang dalam dunia nyata ada pula jenis orang yang melangkah terlebih dahulu barulah ia menemukan permasalahan.Â
Dalam tahap ini, godaan untuk mencabut kembali data yang kita kumpulkan sampai berujung pada perombakan pendahuluan kerapkali datang. Lantas apa yang harus kita lakukan?
Di sinilah kombinasi berpikir sistematis dan mampu melihat alternatif-alternatif cara amat diperlukan. Bagi seorang peneliti, diagram alur penelitian adalah peta harta karun yang tidak boleh sampai hilang.Â
Saat kita mendaki dan melihat medan pegunungan yang terjal, mempunyai pilihan-pilihan skenario apakah kita harus kembali ke awal ataukah kita harus mencoba mencari jalan lain dengan segala pertimbangan resikonya adalah suatu hal yang mutlak.Â