3. Jangan Lupakan Kualitas Produk:Â Kualitas produk atau layanan pada tahap ini memainkan peran penting dalam mengubah minat viral menjadi pembelian sebenarnya.
Bagaimanapun program bisnis yang kita jalankan haruslah diikuti dengan bagaimana kita sendiri mengantisipasi dari dalam kualitas dari produk kita sendiri. Adalah hal yang ironis ketika kita sendiri ingin viral tetapi ternyata kita luput akan kesiapan produk. Hal semacam itu dapat mengeluarkan suara-suara yang negatif yang malah memperburuk bisnis kita
4. Pahami bahwa Viralitas memiliki Sifat Tidak Dapat Diprediksi:Â Viralitas konten seringkali tidak dapat diprediksi. Meskipun kita dapat membuat konten dengan tujuan menjadi viral, tidak ada jaminan bahwa dampaknya akan sebesar atau seheboh bayangan kita. Hal ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk waktu dan respons penonton.
5. Kembali Kepada Keberlanjutan Jangka Panjang: Mengandalkan konten-konten viral saja untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan bisa menjadi hal yang amat berisiko dimana akan lebih banyak effort yang usaha kita keluarkan dan juga secara manajerial kesiapan kita untuk menghandle dampak yang terjadi dapat membuat perusahaan tidak fokus bidang usahanya.
Oleh karenanya, amatlah penting untuk memiliki strategi pemasaran komprehensif yang mencakup berbagai taktik dan saluran.
Pada akhirnya, kita dapat menyepakati bahwa membuat konten viral memang berpotensi menghasilkan tingkat pembelian yang lebih tinggi, namun ini bukan jaminan atau satu-satunya strategi untuk kesuksesan bisnis.
Adanya program semacam ini haruslah menjadi bagian dari strategi pemasaran yang lebih luas, dan kita tidak dapat mengesampingkan elemen-elemen lain seperti kualitas produk, layanan pelanggan, dan taktik konversi yang sama pentingnya dalam mengubah perhatian viral dari audiens menjadi penjualan aktual oleh pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H