Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisakah Distributor atau Retail Kecil Bersaing dengan Produsen Besar di E-Commerce?

1 Oktober 2023   06:30 Diperbarui: 1 Oktober 2023   07:13 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk-produk UMKM. Sumber: Dokumentasi Pribadi


Pemahaman akan Strategi Pricing yang Tepat
Dalam hal ini, kita perlu hati-hati menyusun strategi pricing yang tepat karena bagaimanapun seringkali di lapangan kita rawan sekali terlibat dalam perang harga. Kita sendiri sah-sah saja untuk menentukan harga kompetitif dari produk kita tetapi kita perlu hati-hati agar permainan harga kita tidak mengikis habis margin profit kita. Hal terpenting dalam ranah ini adalah bagaimana kita berpikir untuk menambah value dari layanan kita. Suatu harga yang lebih mahal mensyaratkan adanya layanan-layanan yang lebih baik. 

Hal ini dapat diwujudkan misalnya dengan kita memfasilitasi shipping yang lebih cepat, garansi yang lebih baik maupun customer support yang tepat. Hal semacam ini juga menuntut adanya komunikasi yang baik atas pertanggungjawaban harga yang seringkali amat sensitif.

Customer Experience dan Marketing
Suatu pengalaman pelanggan yang baik adalah tolok ukur yang harus bisa kita fokuskan. Pengalaman ini bukan hanya sekadar menyangkut masalah pengiriman cepat, responsifnya customer service, tapi juga sampai kepada hal-hal dimana kenyamanan jalur konsumen untuk dapat menemukan brand kita dioptimasi. Ini dapat menyangkut desain channel sosial media, website, maupun peningkatan konten-konten agar calon pembeli hingga konsumen mengerti gambaran brand yang kita tawarkan. 

Dalam tahap ini, distributor juga dapat melakukan investasi dalam bentuk kolaborasi dengan agensi brand atau marketing untuk merancang desain visual brand, menganalisa penawaran bisnis, strategi inventaris, hingga mengembangkan potensi-potensi market melalui konten.

Sistem D2C. Sumber : Springer.com
Sistem D2C. Sumber : Springer.com

Pembangunan Customer Base dan Peningkatan Kredibilitas Lewat Review

Fokus kita pada ekspansi ke luar seringkali dapat membuat prioritas kita teralihkan. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah penguatan customer base yang kuat dengan mereka yang telah merasakan produk kita. Sebagai suatu entitas yang besar, produsen akan sulit untuk bergerak lebih intens untuk menyentuh relasi yang lebih menuju ke arah personal dengan konsumen akhir. 

Hal semacam ini dapat menjadi keuntungan tersendiri dari entitas-entitas yang lebih kecil. Di sisi lain, customer base ini juga tidak harus dilakukan sendiri tetapi melibatkan kolaborasi antar sesama distributor dan dalam bentuk kategori produk yang tidak sama-sama dalam posisi bersaing. Hal semacam ini dapat mengembangkan customer base kita dan juga adanya cross-promotion. Selain itu, kita juga bisa saling meningkatkan trust customer lewat mutual review dan rating untuk menambah kredibilitas.

Penutup
Pada akhirnya hal-hal di atas tidak dapat berjalan tanpa adanya adaptasi dan keinginan untuk berinovasi pada cara-cara penawaran hingga teknologi yang diorkestrasikan untuk lebih berorientasi pada konsumen. Untuk beradaptasi sendiri, kita perlu selalu waspada dan terbuka terhadap perubahan tren, tindakan kompetitor, hingga melaksanakan persiapan, eksekusi, dan evaluasi terhadap brand kita sendiri. Ketimbang fokus pada harga, ada banyak cara-cara lain terutama pada pembangunan value, pemahaman dan perlakuan konsumen yang bisa kita kembangkan sendiri. Melalui keterbukaan semacam inilah, seorang Daud akan selalu memiliki potensi mengalahkan Goliath.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun