Mohon tunggu...
Gregorius Abian Raditya
Gregorius Abian Raditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Akuntansi_Universitas Pamulang

Mahasiswa Semester 2 Prodi Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Maraknya Kasus Pengangguran Pada Generasi Z

11 April 2024   22:50 Diperbarui: 12 April 2024   01:36 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dikutip dari Tirto.id, bahwasanya jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2023 telah mencapai 7,86 juta orang dari total angkatan kerja sebanyak 147,71 orang. Angka tersebut menurun sebesar 6,77% atau sekitar 560.000 orang jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Dari data tersebut jumlah pengangguran terbanyak didominasi oleh kaum milenial dan juga generasi Z. Perubahan cepat dalam teknologi dan pasar kerja, persaingan ketat antara generasi Z dengan generasi sebelumnya, adanya resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, keadaan mental seperti stres, serta kecemasan seseorang untuk mencari dan mempertahankan pekerjaan juga menjadi sebuah alasan yang membuat generasi Z banyak menganggur.
Pengangguran merupakan suatu permasalahan yang cukup serius sehingga harus dihadapi karena akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan suatu negara. Dalam suatu negara pengangguran wajar saja terjadi, namun jika tingkat pengangguran tinggi artinya negara gagal memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerjanya. Maka dari itu penting bagi sebuah negara untuk mengetahui cara menanggulangi kasus pengangguran yang merajalela. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi kasus pengangguran:

1. Memperbanyak Lowongan Kerja

Banyaknya pengangguran terjadi karena lapangan pekerjaan yang kurang. Oleh karena itu, memperbanyak lapangan kerja dan menyebarkan informasi lowongan kerja dengan baik di semua media akan mempermudah pencari kerja mendapatkan pekerjaan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan informasi lowongan kerja melalui platform online, pameran kerja, dan penyuluhan karir. Ini membantu pencari kerja menemukan peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.

2. Memberikan Pendidikan dan Sertifikasi Pelatihan Kerja

Memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan pencari kerja agar sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Dengan adanya pelatihan kerja pelamar akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang nantinya akan dipakai untuk melamar sebuah pekerjaan.

3. Memberikan Informasi tentang Variasi Bidang Kerja

Dengan memberikan informasi tentang variasi bidang kerja akan mempermudah pelamar dalam mencari pekerjaan. Banyak bidang karir baru yang bisa memberikan jaminan masa depan yang cerah.

4. Penyuluhan tentang Literasi Teknologi

Salah satu alasan tingginya pengangguran adalah terdapat masyarakat yang belum bisa menerima kehadiran kemajuan zaman dengan baik. Dengan mengembangkan program dan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi, para pencari kerja dapat bersaing dalam pasar kerja yang semakin terhubung secara digital.

5. Mempermudah Syarat Kerja

Ketika pencari kerja memiliki pendidikan yang rendah sedangkan syarat untuk bisa diterima harus di jenjang pendidikan tertentu, akan menyulitkan pencari kerja dalam melamar sebuah pekerjaan. Dengan mempermudah syarat kerja akan mempermudah para pencari kerja dalam melamar sebuah pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun