Mohon tunggu...
Gregorius Abian Raditya
Gregorius Abian Raditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Akuntansi_Universitas Pamulang

Mahasiswa Semester 2 Prodi Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Maraknya Kasus Pengangguran Pada Generasi Z

11 April 2024   22:50 Diperbarui: 12 April 2024   01:36 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sangat banyak sekali faktor yang menjadi penyebab penurunan ekonomi di negara tercinta ini. Rendahnya penurunan ekonomi, kemiskinan, kesenjangan penghasilan serta pengangguran merupakan beberapa faktor yang menjadi masalah penurunan ekonomi. Pengangguran merupakan sebuah masalah serius dalam suatu negara sehingga  menjadi perbincangan serta keluhan dalam masyarakat, masalah ini menjadi suatu masalah sosial dan ekonomi karna menjadi hal yang mengakibatkan ketidakstabilan finansial serta menjadi penghambat pembangunan daerah. Selain alasan tersebut, pengangguran juga dapat menimbulkan masalah-masalah sosial yang dapat memberikan pengaruh besar serta dapat negatif bagi generasi sekarang ini, khususnya Generasi Z. Gen Z atau Zoomer merupakan generasi-generasi kelahiran pada tahun 1997 hingga tahun 2012.

Mengapa masalah pengangguran menjadi perbincangan yang sangat penting serta sangat mempengaruhi generasi ini?, karna pada tahun-tahun inilah para generasi Zoomer menjadi para generasi yang kian beranjak dewasa serta tentunya pada tahun inilah menjadi masa-masa yang membuat generasi ini membutuhkan lapangan pekerjaan. Pengangguran bukan hanya sebatas tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan saja. Orang yang sudah mendapat pekerjaan tapi belum mulai bekerja juga termasuk pengangguran. Ada beberapa faktor utama yang dianggap sebagai penyebab munculnya pengangguran. Dari penyebab munculnya pengangguran tersebut, timbullah jenis-jenis pengangguran diantara-Nya:

1. Pengangguran Friksional

Pengangguran jenis ini sifatnya sementara dan biasanya terjadi karena adanya kesenjangan informasi antara pencari kerja dan peluang pekerjaan. Contoh pengangguran friksional yaitu ketika individu berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau sedang mencari pekerjaan setelah baru lulus atau mengundurkan diri.

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran jenis ini biasanya terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan perusahaan dengan keterampilan yang dimiliki para pencari kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan teknologi, perubahan dalam struktur ekonomi, atau perubahan dalam permintaan pasar. Contoh pengangguran struktural adalah perusahaan yang mulai menggunakan robot atau AI sehingga proses produksi dapat dilakukan secara otomatis, hal ini dapat menghemat biaya operasional, menghemat waktu, dan tentunya akan lebih produktif.

3. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal merupakan pengangguran yang terjadi akibat dari fluktuasi dalam siklus bisnis atau fluktuasi ekonomi yang tidak menentu seperti resesi. Ketika perekonomian mengalami perlambatan atau resesi, perusahaan cenderung mengurangi produksi dan mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, hal ini menyebabkan tingkat pengangguran meningkat.

4. Pengangguran Musiman

Pekerjaan musiman biasanya terjadi ketika pekerjaan hanya tersedia dalam jangka waktu tertentu dan tidak bisa dilakukan setiap musim. Contoh dari pengangguran musiman seperti pekerja panen padi atau hasil perkebunan, nelayan menangkap hasil ikan yang musiman, pariwisata, atau konstruksi.

5. Pengangguran Terselubung

Dikatakan pengangguran terselubung karena sebenarnya, orang-orang ini tidak masuk ke dalam kategori pengangguran. Namun mereka hanya memberikan hasil yang sangat sedikit untuk perusahaan. Kalaupun posisi mereka ditiadakan, tidak akan ada pengaruh terhadap performa perusahaan. Pengangguran jenis ini terjadi karena jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak padahal di bidang tersebut dapat berjalan hanya dengan sedikit pekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun