Mohon tunggu...
Gregorius SenoAji
Gregorius SenoAji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Adalah seorang yang menyukai film, buku fiksi dan biografi, serta kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

RJ Katamsi, Guru yang Wajib Digugu

27 September 2023   20:38 Diperbarui: 27 September 2023   21:01 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat dikatakan Kota Yogyakarta merupakan kiblat berkesenian di Indonesia. Dalam bidang seni rupa, kita memiliki seorang maestro yaitu Affandi Koesoema seorang perupa yang terkenal akan karyanya seperti; Crab Eating tahun 1963, Dogs Fighting tahun 1964, dan masih banyak lagi (archieve.ivaa.online.org).

Kota Yogyakarta juga memiliki seniman di bidang seni pertunjukan seperti Didi Nini Thowok untuk seni tari, Butet Kartaredjasa dan adiknya Djaduk Ferianto untuk seni pertunjukan dan seni musik, serta masih banyak seniman legendaris dan seniman muda yang besar, tumbuh, dan berkarya di Yogyakarta. 

Dengan adanya potensi berkesenian yang sangat tinggi di Kota Yogyakarta, maka pada 23 Juli 1984, Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Akademi Musik Indonesia (AMI), dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), melebur menjadi satu perguruan tinggi yakni Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta). Berdirinya ISI Yogyakarta menjadi cikal bakal berdirinya institusi perguruan tinggi seni berstatus perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Membahas ISI Yogyakarta, tidak akan lekang dengan salah satu perguruan tinggi cikal bakal berdirinya ISI Yogyakarta yakni ASRI. Perguruan tinggi seni ASRI menjadi salah satu pemantik kegiatan berkesenian di Indonesia. Salah satu pemrakarsa berdirinya ASRI adalah sosok R. Johannes Katamsi Martorahardjo atau biasa dipanggil R.J Katamsi. 

Beliau adalah pekarya dibidang seni rupa yang memiliki jasa yang begitu besar bagi bangsa Indonesia. Pada tahun 1970 R.J Katamsi dianugerahi Bintang Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia atas jasa dan pengabdian R.J Katamsi. 

Beliaulah yang menjadi cikal bakal terciptanya logo daripada Universitas Gadjah Mada, serta sosok yang mengilhami terciptanya logo SMA Negeri 3 Yogyakarta, yang juga mencetak banyak sosok hebat Indonesia. Bahkan menjelang kematiannya, R.J Katamsi masih giat mengajar di akultas Sastra dan Kebudayaan UGM Yogyakarta, dan Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta (kini Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)) (wikipedia.org).

R.J Katamsi merupakan seniman yang lahir pada 7 Januari 1897 di Banjarnegara. Pengabdian R.J Katamsi untuk Indonesia dimulai pada tahun 1923 hingga 1942 sebagai pengajar di MULO dan AMS di Solo, serta AMS di Yogyakarta. 

Kemudian pada tahun 1950 hingga 1953, R.J Katamsi menjadi Direktur ASRI. Untuk mengenang jasanya, ISI Yogyakarta pada tahun 2005 membangun Unit Perpustakaan Galeri R.J. Katamsi, yang mana pada tahun 2015, bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional, berubah menjadi Galeri R.J. Katamsi (galerirjkatamsi.isi.ac.id).

Secara akademis, R.J. Katamsi memiliki latar belakang yang sangat kompeten dalam bidangnya yaitu seni rupa. Pada masanya beliau adalah salah dua seniman yang memiliki gelar pada bidang seni dari Belanda (jogjapolitan.harianjogja.com). Karena latar belakang pendidikan yang linear, membuat R.J. Katamsi di percaya untuk melakukan pelatihan dan konservasi seni di Indonesia.

Untuk mencetak insan seni di Indonesia, R.J. Katamsi bersama rekan -- rekan yaitu Hendra Gunawan, Djajeng Asmoro, Indro Sugondo, Sindu Sawarno, S. Sudjojono, Affandi, dan Kusnadi, atas perintah Presiden Republik Indonesia yang pertama Ir.Soekarno, mendirikan pendidikan tinggi seni rupa bernama Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun