Mohon tunggu...
Gregorius Berthon Mbete
Gregorius Berthon Mbete Mohon Tunggu... Penulis - Cla Pilibi

Misionaris Claretian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita dan Seseorang

3 Januari 2021   17:48 Diperbarui: 3 Januari 2021   19:07 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita terlalu lemah mengatakan tentang kasih ke seseorang yang berbeda dari kita. Antara berbagai macam pilihan yang menghantui kita dari waktu ke waktu, kita tidak belajar. Yang kita harapkan adalah orang lain mengikuti apa yang kita kehendaki dari hari ke hari. Ini bisa saja terjadi. Saya akan menjabarkan beberapa alasan untuk menjelaskan itu semua secara singkat sebagai pendahuluan.

Pertama, seseorang akan melakukan apa saja yang kita kehendaki, jika kita memiliki kapital yang sedang memberi nyawa kepada orang tersebut. Jika kita adalah pemilik kehidupan, tidak mungkin orang tersebut akan menolak apa pun yang kita minta. Itu namanya cari mati.

Atau boleh dikatakan begini. Andaikan kita memiliki rasa belas kasih yang agak berlebihan sebagai seorang pemilik kehidupan sehingga kita tidak perlu membenarkan diri kita dengan memberi hukuman tertentu atau mencabut nyawa orang lain.

Segala sesuatu yang dikerjakan dengan alasan ini, bisa dibenarkan. 'Sang Tuan' dalam hal ini adalah kita yang  penuh dengan belas kasih. Apakah ini akan juga dipakai oleh orang lain untuk terus tidak mengindahkan apa yang kita perintahkan? Mungkin saja. Ketetapan dan kesabaran kita sedang diuji pada sesi ini.

Ketika orang yang kita perintahkan ternyata mengikuti begitu saja apa yang kita minta, sekalipun itu adalah hal-hal yang buruk secara moral, dia sedang mengatakan bahwa, 'tolong jamin hidup saya sekarang dan sesudahnya dan saya akan melaksanakan apa pun yang engkau kehendaki'.

Kedua, seseorang akan melakukan apa saja yang kita kehendaki, jika nyawa keluarganya ada dalam genggaman kita. Sebagai misal. Orang tersebut sedang berada di luar kota.

Kita, entah apa saja alasannya, tiba-tiba mendatangi rumah orang tersebut dan menjarah seluruh isi rumahnya. Anak dan istrinya kita sandera. Setelah dia mendapat kabar tentang keselamatan keluarganya yang sedang berada di tangan kita, tentu dia akan mengupayakan agar mereka bisa diselamatkan.

Cara yang bisa jadi pertama dia tempuh adalah menghubungi pihak berwajib untuk mendapatkan perlindungan keamanan. Mengantisipasi hal tersebut, kita lalu menekan orang tersebut dengan melukai anggota keluarganya agar tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. 

Jika orang itu bukan seorang yang bodoh, dia akan menyanggupi kemauan kita itu tetapi tetap saja melapor pada pihak berwajib untuk bergerak senyap dan menemukan tempat kita. Kita yang tahu akan diperlakukan seperti ini akan mengambil jalan lain supaya orang tersebut dapat melakukan apa yang kita inginkan.

Ketiga. Seseorang akan melakukan apa yang kita kehendaki jika di matanya kita adalah orang yang baik dan benar dalam segala perkataan dan perbuatan. Dia menyanggupi setiap permintaan kita karena dia sungguh yakin bahwa permintaan yang datang dari orang yang baik dan benar tidak mungkin menyimpang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun