Mohon tunggu...
Gregorius Berthon Mbete
Gregorius Berthon Mbete Mohon Tunggu... Penulis - Cla Pilibi

Misionaris Claretian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia di Ambang Batas

23 November 2020   08:30 Diperbarui: 23 November 2020   08:37 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari sini isu inklturasi dapat dipahami secara baik dan benar. Hakekat iman menjadi tidak kurang karena penjelasan akal budi yang notabene menggunakan bahasa manusia yang terbatas. 

Pada dasarnya tersampaikannya inti ajaran itu, entah dalam bahasa apa pun, itulah yang terpenting. Orang akhirnya menyadari bahwa bahasa adalah sarana khas untuk sebuah pengertian akan sesuatu yang transenden. Jadi, nilai transenden tersebut tidak mengalami gradasi dan ditinggalkan.

Dominasi lahir ketika kesadaran akan hal ini hilang sama sekali. Dominasi menjadi sangat kuat sebagai misal terjadi pada relasi penulis-pembaca. Penulis memframe pembaca dalam kaca matanya sendiri. Menganggap dunia pembaca tidak lebih baik dari apa yang ditulisnya sehingga penyederhanaan dan pengurangan posisi term tertentu memenuhi seluruh karyanya. 

Padahal, jika ditilik secara lebih teliti, segmen pembaca karya tidak hanya terdiri dari hanya satu golongan saja. Pembaca memiliki dunianya sendiri, landasan epistemiknya sendiri dan dengan demikian mampu menerjemahkan sebuah hasil karya. Tentu saja kriteria dan batasan karya tersebut mestinya diekspresikan untuk diketahui dan menghindari kebebasan penafsiran yang akan jatuh pada kesesatan.

Dikatakan bahwa ketika sebuah karya ditempatkan sebagai sebuah teks, maka akan menghasilkan dua hal yaitu sekaligus tahu dan sekaligus tidak tahu. Semakin banyak diketahui maka semakin banyak pula diketahui bahwa ternyata tidak mengetahui apa pun.

4.3 Negosiasi Konteks

Sejarah membuktikan bahwa sebuah peristiwa terjadi dalam rentang waktu dan mengambil tempat tertentu. Kisah tentang keterlibatan manusia di dalamnya melahirkan ribuan gagasan. Manusia menjadi pusat karena titik tolak penemuan berasal darinya. 

Aktivitas seperti wawancara mendalam terhadap pengalaman, kemudian diskusi akademik mengenai persoalan tersebut juga mau tidak mau berhadapan dengan manusia. Kekeliruan banyak kali terjadi ketika manusia tidak dilibatkan atau keterlibatan manusia justru adalah pemicu terjadinya negosiasi. 

Bangunan struktural sistem demokrasi misalnya dapat dimanipulasi untuk kepentingan tertentu. Konteks dirubah dan dengan demikian keseluruhan bangunan atasnya mengalami perombakan besar-besaran. Idealisme ini tidak dikembangkan. 

Orang hanya merubah konteks dan berusaha sedapat mungkin untuk merubah bangunan atasnya. Akibatnya adalah lambat laun bangunan tersebut runtuh dan menghasilkan luka yang mendalam. 

Akan tetapi ini menjadi tidak mungkin kecuali setiap elemen dalam sebuah bangsa dijejali dengan satu pemikiran yang sama dan memiliki tujuan yang sama dalam pembangunan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun