1. Awal Sebuah Kata
Menyusun sebuah ide tentang realitas tidak pernah terlepas dari ketakutan penulis mengekspresikan posisi alam bawah sadarnya. Penaklukkan manusia atas dirinya sendiri berawal dari kecemasannya mengenai sikap keberterimaan yang terjadi dalam lingkup sosial kemasyarakatan.
Apa yang dipandangnya lumrah tidak selalu sama dengan pandangan orang lain tentang obyek yang sama. Sebaliknya segala sesuatu akan tampak terbalik dan berbeda jika ditakar masing-masing orang.Â
Tidak ada sesuatu pun yang akan tampak sama dan jelas. Memang benar bahwa perbedaan inilah yang memungkinkan manusia saling berada pada posisi adu argumentasi.Â
Sejarah filsafat membuktikan bahwa corak pemikiran yang berkembang dalam rentang waktu tertentu adalah sebuah tindakan adaptatif dan pembelaan terhadap gagasan baru yang baru saja ditelurkan.Â
Dengan demikian, arah perubahan tidak pernah terpikirkan tanpa adanya sebuah konflik dialogal. Logika sederhananya adalah, dengan adanya konflik, sebuah persoalan dapat diamati sekaligus diantisipasi dari perspektif yang berbeda hasil konflik tersebut.
Jalan menuju kebenaran hakiki bukan menjadi prioritas masa lampau saja. Relevansinya tidak pernah berhenti sebab nalar manusia selalu memungkinkan terjadinya percakapan intelektual maupun spiritual tentangnya.
Kebenaran tidak pernah menyampaikan dirinya secara langsung dalam sebuah realitas indrawi. Jalan pelan namun pasti menghiasinya untuk mengatakan bahwa kebagusan dan keindahan tidak pernah mudah diraih, bukan berarti tidak mungkin.Â
Dalam hidup manusia, prinsip utama yang mestinya disadari (dan tentu saja telah sekian banyak orang yang menyadarinya) adalah sebuah term yang disebut "perjuangan".Â
Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa apa dia miliki hari ini adalah sebuah pemberian cuma-cuma dari orang lain. Itu mustahil. Kerja keras dalam model apa pun adalah bukti bahwa keberhasilan tidak mudah diraih.Â
Banyak teori kehidupan didendangkan para perintisnya, hal ini menandakan bahwa pencarian akan kebenaran selalu berujung pada diskusi-diskusi ilmiah yang mendalam.Â