Jalan Kosong Cocok Untuk Tancap Gas
Selanjutnya kondisi jalanan pun menjadi salah satu pemicu melintasnya bus secara ugal-ugalan. Saat jalan sedang kosong maka sopir melihatnya sebagai kesempatan untuk mengalahkan waktu alias cepat sampai.
Dalam konsisi jalanan lengang atau longgar juga tak jarang kita jumpai banyak bus yang asik menyalip kendaraan di depannya. Tancap gas penuh, satu per satu kendaraan di libas habis.
Sopir kegirangan, sedangkan penumpang jantungan.
Belum lagi pengendara yang di salip atau yang sedang melaju kendaraan dari arah berlawanan. Mereka pun pasti ikut olah raga jantung. Memang ini baik untuk melatih reflek.
Sebentar... saya tarik kalimat tadi karena hal tindakan sopir bus semacam itu tidak ada baiknya sama sekali.
Resiko kecelakaan dengan kemungkinan adanya korban jiwa mengintai disana. Mengingat sebuah unit bus sanggup membawa penumpanng dalam jumlah besar maka seyogyanya para sopir tidak mengendarainya melewati batas maksimal kecepatan.
Di jalanan umum biasanya armada bus tidak boleh melaju di atas kecepatan 50 km/jam.
Menyikapi hal ini kebanyakan PO telah menempelkan stiker di bagian belakang bus bertuliskan informasi kontak untuk melaporkan bila ada tenaga pengemudi mereka yang mengendarai terlampau cepat.
Sopir Emosional Tidak Terima Disalip
Dari sejumlah artikel yang saya baca diantara penyebab bus ugal-ugalan salah satunya adalah karena sang Sopir emosional sehingga tidak terima saat disalip. Dengan demikian ia pun menginjak gas lebih dalam untuk mengejar kembali.
Tapi karena jalanan umum bukan sirkuit balapan maka tindakan itu sungguh tak pantas ditiru. Bahkan seorang pembalap profesional pun tidak akan membawa emosinya kala mengemudi.
Namun itulah kenyataannya. Masih banyak sopir bus meresahkan berseliweran di sekitar kita. Menyikapi hal ini saat kita sedang menumpang di unit bus ugal-ugalan. Ada baiknya kita tak segan-segan menegur langsung.