Hari raya Imlek  tahun 2025 jatuh pada tanggal 29 Januari 2025.  Perayaan Imlek ini sekaligus menjadi hari pertama memasuki tahun baru China, Ular Kayu.Â
Merujuk pada artikel tempo.co (29 Januari 2025), Imlek sendiri mulanya diambil dari dialek Hokkian, Im berarti bulan dan Lek adalah penanggalan.Â
Menurut sejarah, Imlek disebut Sin Cia, yaitu suatu perayaan yang dilakukan oleh para petani waktu tanggal satu pada bulan pertama di awal tahun baru.
Jadi, perayaan Imlek awalnya diperingati oleh para petani di China. Makna peringatannya juga berkaitan dengan kebentungan, kekayaan, dan kemakmuran.
Jeruk Santang dan Imlek
Perayaan Imlek selalu penuh dengan simbol-simbol, mulai dari jenis makanan hingga pernak-pernik menarik dengan warna dominan merah, kuning dan hijau.
Selain kue keranjang, mooncake, dan angpao, tak ketinggalan pula aneka jeruk Mandarin, jeruk Ponkam dan Santang, khususnya Santang Madu.Â
Jenis-jenis jeruk ini, akan membanjiri Indonesia menjelang Imlek. China merupakan negara pengekspor utama jeruk ini ke negara Indonesia.
Budidaya Jeruk Santang Madu
Jeruk Santang Madu adalah salah satu varietas jeruk yang sudah dibudidayakan dalam skala bisnis.Â
Sentra-sentra budidaya Santang Madu ada di Gunung Kidul, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Juga beberapa daerah lain seperti di Lampung dan Kendal Jawa Tengah.
Jeruk santang madu adalah varietas jeruk unggul yang berasal dari Cina. Jeruk ini memiliki rasa yang manis dan tekstur daging buahnya yang juicy.Â
Adapun ciri-ciri jeruk Santang madu adalah berrwarna orange dan bentuk buahnya kecil dan pipih.Â
Daunnya agak lonjong, tahan terhadap hama dan hawa panas, dan cocok ditanam di daerah perkotaan.
Santang madu dapat ditanam di lahan perkebunan dalam luasan hektare dan ditanam di pot-pot tanaman.Â
Jadi bisa dikembangkan di lahan yang sempit dengan sistem bertanam dalam pot.
Jika ingin menanam jeruk Santang, baik di lahan kebun maupun pot dalam skala bisnis atau usaha, maka perlu memperhatikan teknik-teknik  budidayanya.
Dimulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan, hingga penanganan pasca panen sehingga mendapatkan buah jeruk yang berkualitas.
Sebaiknya menggunakan tanaman hasil okulasi (vegetatif) daripada menggunakan benih/biji (generatif). Alasannya, buah dari jeruk okulasi terjamin kualitasnya.
Rasa dan lebatnya buah dari hasil okulasi akan sama dengan tanaman asalnya. Sementara, kelemahan biji adalah selain lama juga belum tentu rasanya manis seperti tanaman induk.
Jika menanam dalam pot, maka beberapa petunjuk singkat berikut ini dapat diikuti.
1. Persiapan dan Penanaman
Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan dalam menanam jeruk Santang Madu bisa dilakukan seperti ini.
- Menyiapkan wadah menanam, seperti pot besar atau drum.
- Membuat lubang di bagian bawah wadah menanam.
- Memasukkan batu-batu kecil ke dalam lubang agar tidak tersumbat tanah.
- Mengisi wadah menanam dengan media tanam yang terdiri dari tanah, pasir atau sekam, dan kompos.
Selanjutnya, masuk pada langkah penanaman. Bibit jeruk Santang madu dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah dibuat dan disi kompos. Kemudian ditutup dengan tanah dan dsiram dengan air.
2. Perawatan
Seperti tanaman lainnya, jeruk Santang Madu pun perlu perawatan dengan baik. Perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
- Penyiraman secara rutin, terutama saat cuaca panas.
- Pemberian pupuk NPK setiap 4 bulan sekali.
- Pembersihan gulma di sekitar tanaman.
- Pemangkasan cabang tanaman agar tidak terlalu lebat.
- Pembuang bunga yang tidak produktif.
- Pengendalian serangan hama dan penyakit.
Itulah beberapa teknik menanam dan memelihara jeruk Santang madu, jika ingin menjalankan budidaya jeruk ini dengan baik dan mendapatkan hasil yang  menggembirakan.
Referensi:
https://wiratech.co.id/jeruk-santang-madu/
https://www.tempo.co/gaya-hidup/mengenal-tahun-baru-imlek-dan-barang-barang-khasnya-1200280
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI