Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bermanfaat, Para Mama Kota Kupang Berharap Program MBG Cepat Jangkau Seluruh Sekolah

9 Januari 2025   15:51 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:20 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa makan menu MBG tanpa menggunakan sendok, sebaiknya siswa diminta bawa sendok dari rumah (dok foto: WAG Vox Point NTT)

Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari ketiga di Kota Kupang pada hari Rabu, 8 Januari 2025 masih dipenuhi dengan nuansa cerita gembira, sedikit keluhan,  dan harapan. 

Kick of makan bergizi gratis yang dimulai pada hari Senin (6 Januari 2025) di Kupang, baru dijalankan di 12 sekolah namun disambut dengan antusias.

Sambutan yang rmaia ini terutama sekolah-sekolah yang mendapatkan keuntungan menjadi pelaksana MBG di hari pertama.

Banyak informasi termasuk foto dan potongan video lucu, menarik, dan agak heboh berseliweran di medsos, termasuk di grup medsos. 

Di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT,  kick off makan bergizi gratis masih difokuskan di Noelbaki, salah satu daerah yang berada di pinggir jalan Timor Raya.

Sementara itu, pelaksana MBG bernama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di NTT baru ada 749 titik yang tersebar di wilayah NTT. 

Harapan Para Mama

Para mama adalah kelompok yang paling banyak memiliki perhatian dengan urusan pelaksanaan MBG di sekolah ini. 

Selain itu, tentunya  para politisi, pemerhati pendidikan dan gizi. Bahkan, seluruh lapisan masyarakat Indonesia saat ini sedang memperhatikan implementasi MBG ini.

Berikut ini, 5 harapan para mama asal Kupang yang saling curhat soal implementasi makanan bergizi gratis yang telah dijalankan sejak Senin, 6 Januari 2025 lalu.

1. MBG dapat  memenuhi gizi anak

Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung nilai gizi seimbang dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. 

Zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut meliputi karbohidrat, protein, vitamin, mineral,  lemak, kalsium, serat, Air. 

Menu makanan di salah satu sekolah di hari pertama kick of makan bergizi gratis (dok foto: WAG Vox Point NTT)
Menu makanan di salah satu sekolah di hari pertama kick of makan bergizi gratis (dok foto: WAG Vox Point NTT)

Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh. Komponen ini menyumbang sekitar 60% dari asupan kalori. 

Karbohidrat terdapat dalam kentang, ubi, gandum, beras merah, dan jagung.

Protein diperlukan untuk membangun otot, organ tubuh, kulit, dan rambut. Protein terdapat dalam telur, ikan, daging ayam, bebek, gandum, kacang almond, dan kacang kedela

Vitamin adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi sangat penting bagi kesehatan tubuh. 

Vitamin terdapat dalam setiap makanan yang dikonsumsi setiap hari, tetapi bisa hilang apabila dimasak terlalu lama.

Mineral juga merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi sangat penting bagi kesehatan tubuh. Terdapat dalam sayuran hijau, alpukat, kacang brazil, sarden, dan udang.

Lemak adalah sumber energi yang baik, tetapi harus dikonsumsi dengan jumlah yang cukup agar tidak terjadi obesitas. 

Lemak terdapat dalam daging, minyak kelapa, susu, ikan, alpukat, dan kacang-kacangan.

Kalsium terdapat dalam keju, yogurt, almond, dan tahu. Asupan kalsium yang tidak memadai dapat menyebabkan osteoporosis, kecemasan, depresi, dan insomnia. 

Serat diperlukan untuk membantu pencernaan makanan, mengendalikan berat badan, mengendalikan kadar gula, dan membantu mengurangi risiko akan kanker usus besar.

Persiapan MBG hari pertama di salah satu SMA di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)
Persiapan MBG hari pertama di salah satu SMA di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)

2. Memastikan makanan lebih sehat

Selain makanan bergizi, para mama juga  berharap agar makanan yang disajikan benar-benar higienis. Tidak mengandung kuman penyakit atau racun yang berbahaya. 

"Jangan sampai terjadi keracunan massal karena makanannya terkontaminasi", ujar salah seorang ibu di dalam grup pribadi yang diikuti penulis.

3. Melatih anak suka makan sayur

Ada anak yang memang sudah terbiasa makan berbagai jenis sayuran. Tetapi ada juga yang sulit sekali untuk makan sayuran. 

Dengan pengaturan MBG di sekolah yang mana makan bersama-sama, akan mendorong anak yang kurang suka sayuran belajar makan.

Apalagi, diawasi oleh guru dengan memberi beberapa motivasi sehingga anak mencoba makan dan paham tentang manfaat penting makan sayuran bagi kesehatan, 

4.  Anak mengurangi jajan di sekolah

MBG yang dimakan secara bersama-sama pada waktu istirahat, akan mengurangi kebiasaan anak untuk membeli jajanan di sekitar sekolah.

Omprengan/tempat makan untuk MBG hari pertama di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)
Omprengan/tempat makan untuk MBG hari pertama di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)

5.  Hemat pengeluran harian

Dengan adanya MBG maka para mama cukup lega untuk tidak menyediakan bekal untuk dibawa oleh anak-anaknya ke sekolah.

Di Kota Kupang misalnya, Rp 10.000 itu untuk membeli setengah porsi nasi kuning, ditambah dengan sedikit tempe dan sedikit ayam ayam suir dan mie.

Jika anak ingin menu makanan yang lain, maka setidaknya setiap anak menghabiskan biaya antara Rp 15.000 hingga Rp 25. 000 per hari.

Dengan demikian, implementasi MBG di sekolah-sekolah disambut dengan sukacita oleh para mama di Kupang.  

Mereka berharap, program ini cepat direalisasikan di semua sekolah yang ada, mulai dari PAUD/TK, pendidikan dasar, hingga sekolah menengah tanpa ada kecuali.

Siswa makan menu MBG tanpa menggunakan sendok, sebaiknya siswa diminta bawa sendok dari rumah (dok foto: WAG Vox Point NTT)
Siswa makan menu MBG tanpa menggunakan sendok, sebaiknya siswa diminta bawa sendok dari rumah (dok foto: WAG Vox Point NTT)

Referensi:
https://nttpembaruan.id/pj-gubernur-ntt-tinjau-pelaksanaan-program-makan-bergizi-gratis-di-sdk-st-yoseph-noelbaki/
https://telemed.ihc.id/artikel-detail-152-8-Kandungan-Gizi-Penting-untuk-Hidup-Sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun