Tanggal 6 Januari 2025 merupakan hari pertama implementasi Mega Project Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah meskipun baru dilaksanakan di sebagian sekolah.
Project ini sepertinya terlalu dipaksakan harus dimulai pada hari pertama sekolah anak-anak. Sampai-sampai, sebagian biaya program ini -Â kata jubir istana- masih menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto.
Terlihat dan terkesan seperti Disaster Response Project yang mana perlu gerak cepat alias Gercep agar dapat menolong korban yang sementara memerlukan banyak pertolongan.
Di sisi lain, seharusnya program MBG sudah harusnya dipersiapkan karena sudah lama didengungkan oleh pasangan Presiden dan Wapres terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Selain itu, persiapannya sudah dibahas dalam rapat-rapat tingkat kementerian sebab project ini merupakan kegiatan andalan Presiden dan Wapres Prabowo kala kampanye selama Pilpres 2024 lalu.
Bukan Disaster Response Project
Makan Bergizi Gratis  dicanangkan untuk menyasar anak sekolah, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak Kanak  (PAUD/TK), Pendidikan Dasar (SD), hingga level Pendidikan Menengah.
Tak hanya itu, kelompok lain yang masuk dalam penerima manfaat Makan Bergizi Gratis adalah Balita, Ibu hamil dan Ibu  menyusia (Bumil-Busui). Â
Program ini, bukanlah merupakan tanggap bencana darurat. Namun termasuk dalam program strategis jangka panjang yang harusnya memperhatikan keberlanjutannya di masa mendatang.
Jangan sampai hanya menghabiskan sumber daya uang dan SDM untuk menyediakan porsi makanan tanpa memperhatikan sejauh mana dampak dari penerapan program dimaksud.
Sedangkan  disaster response project atau proyek tanggap bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan segera setelah bencana untuk menangani dampak buruknya.Â
Tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi dampak kesehatan, memastikan keselamatan publik, dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak.
Beberapa contoh tindakan yang dilakukan dalam disaster response project, antara lain:
- Memberikan bantuan jangka pendek, seperti makanan, paket keluarga, dan paket kebersihan rumah.
- Menyediakan akses hunian sementara yang aman dan layak.
- Menyediakan sanitasi dan air bersih yang layak.
- Melakukan rehabilitasi, yaitu perbaikan jangka pendek yang langsung diperlukan.
- Melakukan rekonstruksi, yaitu perbaikan jangka panjang yang sifatnya permanen.
Butuh Pengawasan Ketat
Program yang bagus sekalipun, tanpa diikuti dengan pengawasan yang ketat akan menjadi program yang sekedar dilaksanakan.Â
Apalagi sejarah negara kita yang peluncuran dana program sering dikorupsi oleh pihak-pihak tertentu yang mengatur, atau memiliki kuasa atas pelaksanaan program tersebut.
Termasuk di dalamnya, mengawasi agar program ini tidak diboncengi dengan agenda politik kepentingan tersembunyi untuk mempertahankan kekuasaan.Â
Prinsip-prinsip Good Governance hendaknya diterapkan secara baik, tak hanya baik di atas kertas tetapi tidak baik di dalam implementasi.
Prinsip Good Governance berupa akuntabilitas, responsibilitas, independen, fairness berupa kesetaraan dan kewajaran.Â
Dengan menerapkan prinsip Good Governance yang konsisten, diharapkan program Makan Bergizi Gratis tidak diselewengkan, baik penyelewangan financial, maupun untuk kepentingan politik pihak tertentu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H