Setelah Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang dilaksanakan pada Hari Rabu, 27 November 2024 kita akan mendapatkan 37 pasang Gubernur-Wakil Gubernur, dan 508 pasang Bupati-Wabup/Walikota-Wawali di seluruh Indonesia.
Memilih atau tidak memilih, suka atau tidak suka, pasangan yang terpilih adalah calon yang akumulasi perolehan suaranya tertinggi dari semua kandidat yang berkontestasi.
Bagi pasangan yang dinyatakan unggul melalui hitung cepang alias quick count, atau unggul dalam real count KPU, sebaiknya menghindari pawai keliling dan euforia berlebihan.
Biarlah proses demokrasi kita berjalan normal-normal saja. Memastikan dahulu perhitungan dari KPU selalu penyelenggara Pemilu barulah melakukan ucapan syukur tanpa bergembira yang berlebihan.
Sementara, kandidat yang kalah masih diberi kesempatan untuk menyanggah hasil Pemilu melalui mekanisme yang telah ditentukan. Tentunya dengan menyiapkan berbagai bukti kecurangan yang ditemukan di lapangan.
Persiapan 5 tahun ke depan
Lima tahun, mungkin terasa lama. Namun apabila dipadati dengan rencana kerja dan program-program yang bermanfaat, maka 5 tahun serasa 5 hari saja.
Artinya, 5 tahun itu tidak terasa. Oleh karena itu, daripada bermuram durja maka sebaiknya para kandidat yang ingin maju lagi dapat mempersiapkan diri mulai dari sekarang.
Kalah dalam Pilkada Serentak 2024 itu bukan kiamat. Evaluasi diri, siapkan diri lagi, dan himpun kekuatan mulai dari sekarang jika ingin bertarung lagi pada Pilkada 5 tahun mendatang.Â
Bagi calon atau kandidat yang kalah dalam Pilkada serentak 2024, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempersiapkan diri dan berkontribusi positif dalam lima tahun ke depan.
1. Menerima hasil dengan lapang dada
Pertama-tama, penting untuk menerima hasil Pilkada dengan lapang dada dan menghormati keputusan yang telah diambil oleh masyarakat.
Di dalam setiap pertandingan, pada akhirnya hanya ada satu juara yang mana ia lebih unggul dalam berbagai hal. Dalam Pemilu, raihan suara merupakan akumulasi pilihan dari para pemilih.
2. Evaluasi dan refleksi
Hal penting lainnya adalah bersama tim sukses melakukan evaluasi terhadap persiapan, kampanye dan strategi yang telah dilakukan selama Pilkada. Termasuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan untuk meningkatkan diri ke depan.
3. Terus berkontribusi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Guna memelihara hubungan dengan masyarakat, maka perlu tetap berinteraksi dengan mereka.
Diantaranya adalah tetap berkontribusi akktif bagi masyarakat melalui kegiatan sosial, pengabdian kepada masyarakat, atau program-program pemberdayaan yang relevan.
4. Bangun jaringan dan kemitraan
Perlu untuk tetap melanjutkan untuk membangun jaringan dengan berbagai pihak.Â
Termasuk masyarakat, pemangku kepentingan, dan organisasi kemasyarakatan untuk terus terlibat dan berkolaborasi dalam pembangunan daerah.
5. Fokus pada pengembangan kapasitas
Setelah Pilkada, perlu memanfaatkan waktu untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas diri.
Banyak pilihan yang dapat dilakukan, baik melalui pendidikan, pelatihan, maupun peningkatan pengalaman kerja yang dapat mendukung perjalanan karier di masa depan.
6. Bersiap untuk Pilkada berikutnya
Meskipun kalah dalam Pilkada saat ini, tetaplah bersiap diri dan mulai mempersiapkan strategi untuk ikut serta dalam pemilihan selanjutnya dengan lebih baik.
7. Tetap optimis dan semangat
Perlu diingat bahwa kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi merupakan awal dari perjalanan baru.Â
Tetaplah optimis, semangat, dan percaya bahwa masih banyak kesempatan untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Semoga dengan menjalani langkah-langkah tersebut, yang kalah terus berkembang, berkontribusi, mengumpulkan kekuatan,. dan siap menghadapi tantangan serta peluang yang ada dalam lima tahun ke depan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H