Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyoal Susu, Sapi Perah dan Ikan Kaleng Kemasan dalam Program MBG dan MSG

19 November 2024   07:44 Diperbarui: 20 November 2024   07:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengembangan sapi perah di Indonesia, dapatkah menenuhi kebutuhan dalam negeri? (dok KOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko via kompas.com)

Wacana pemanfaatan susu ikan, ikan kaleng, susu sapi impor,  dan sapi perah impor dari luar negeri hingga kini masih saja diperbincangkan. Ada pro dan kontra, terutama terkait bagaimana cara mendapatkannya.

Penyebabnya karena Pemerintah berencana untuk memanfaatkan produk-produk ini dalam kaitan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Minum Susu Gratis (MSG)

Program MBG dan MSG  yang digulirkan oleh Pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka pada kampanye Pilpres 2024 masih saja hangat diperbincangkan. 

Dari berbagai berita yang mengemuka, perbincangan publik terhadap program ini bukan mengenai sasarannya tetapi lebih kepada menu makanan, khususnya bagi anak-anak sekolah yang menjadi salah satu sasaran program.

Sekedar untuk diingingat kembali bahwa  program MBG yang rencananya mulai diimplementasikan pada tahun 2025 nanti menyasar beberapa kelompok yang dianggap tepat untuk mendapatkan asupan gizi melalui program bantuan.

Kelompok pertama adalah anak-anak sekolah mulai dari Pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD/sederajat) dan pendidikan menengah (SMP dan SMA/SMK/sederajat). 

Kelompok kedua adalah anak-anak di bawah umur lima tahun (Balita). Kemudian sasaran lainnya adalah dari kelompok ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui). 

Sasaran penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Minum Susu Gratis (MSG) nampaknya sudah dianggap tepat. Tidak ada yang menmpersoalkannya. 

Sementara yang masih banyak diperbincangkan dan menimbulkan pro dan kontra adalah soal menu makanan dan sumber anggaran untuk mengeksekusi mega proyek tersebut.

Setelah dikalkulasi kuantitas dan kandungan gizi dalam setiap porsi makanan, disinyalir kalau kebutuhan produk tersebut tidak bisa dicukupi dari dalam negeri saja.

Dari situ, muncullah alternatif-alternatif untuk mencukupinya, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun membuka kran impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun