Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mencoba Memahami Pilihan Ikan Kaleng Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

16 November 2024   12:25 Diperbarui: 17 November 2024   06:23 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Surströmming ikan kaleng khas Swedia. (Dok. Thelocal.se/Ralf Bergman/TT via Kompas.com)

1. Kaya akan ikan laut segar
Tidak dipungkiri lagi, lautan Indonesia lebih luas daripada daratan, yaitu 65 persen. Sementara luas daratan hanya mencakup 35 persen dari total luas negara Indonesia.

Dengan luas lautan demikian, Indonesia tidak kekurangan hasil ikan laut. Ditambah lagi dengan terdapat berbagai jenis ikan laut yang dapat ditangkap dan diolah menjadi makanan bergizi.

Program makan bergizi dapat memberi kesempatan kepada para nelayan dan distributor lokal guna meningkatkan pendapatan mereka.

2. Bisa kembangkan ikan air tawar
Selain ikan laut, program makan bergizi gratis juga dapat memanfaatkan hasil ikan air tawar.

Di daerah pegunungan yang kaya akan air, pemerintah dapat mendorong pengembangan budidaya ikan air tawar. 

Mungkin ada anggapan bahwa anak-anak kurang suka akan ikan air tawar. Akan tetapi jika dilihat per kasus, ada saja yang tidak suka akan jenis makanan tertentu.

Kesempatan juga bagi Kementerian dan dinas terkait untuk mempromosikan nilai gizi dan ilan air tawar.

3. Optimalkan suplier lokal
Selain mendorong nelayan untuk memperbaiki alat dan metode penangkapan ikan laut, para distributor lokal pun dapat dioptimalkan peran mereka. 

4. Transportasi kian lancar
Apabila menengok ke belakang, maka 10 tahun progran Jokowi seharusnya tidak menjadikan infrastruktur sebagai hambatan.

Tengoklah, kita punya tol laut yang mampu memangkas waktu distribusi produk dari suatu daerah ke daerah lain. Jalan tol baru, jalan-jalan baru sudah dibuka hingga ke pelosok guna memperlancar transportasi.

Tentu saja, jika program tersebut berjalan sesuai rencana. Termasuk tidak dikorupsi atau diselewengkan oleh oknum tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun