Orang yang paling bertanggung jawab adalah pemilik baliho. Sebab perintah itu datangnya dari mereka.Â
Karena itu, seharusnya para pemasang baliho dibina terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan.
2. Meninggalkan sampah plastik bertebaran
Meninggalkan aneka sampah, terutama sampah plastik bekas air mineral dan pembungkus makanan merupakan hal yang sering terlihat dalam setiap kampanye terbuka.
Sampah-sampah dibiarkan bertebaran di mana-mana. Para kandidat, panitia, dan simpatisan mungkin berpikir toh nanti ada pemulung yang mengumpulkannya.
Padahal, seharusnya sampah-sampah tersebut dikumpulkan. Menyisipkan ajakan untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat kampanye merupakan hal penting yang perlu dilakukan secara berulang.
3. Menginjak tanaman di area kampanye
Tragisnya lagi, ketika kampanye dilakukan di taman atau area terbuka maka banyak pohon yang diinjak-injak. Tanaman menjadi rusak, bahkan mati.
Para hadirin tidak mau tahu bahwa tanaman tersebut tumbuh dengan baik karena ditanam dan dirawat.Â
Mereka tidak berpikir lebih jauh bahwa kehadiran pohon-pohon itu sangat bermanfaat bagi mereka juga.
Selaraskan edukasi kampanye hijau dalam Pilkada
Untuk membuat orang menerapkan kampanye hijau dalam Pilkada 2024, ada beberapa tindakan bijak yang bisa dilakukan.Â
Tindakan ini harusnya selaras, dan diimplementasikan secara konsisten, baik oleh penyelenggara, konstestan, maupun simpatisan.