Berharap nasib kucing jalanan diperhatikan
Begitu beruntungnya Bobby Kertanegara, salah saru kucing piaraan di dunia yang mendapatkan tempat di hati seorang presiden. Andai mengerti, kucing-kucing lain mungkin sudah mendekat dan mencari cara untuk ikut disayang pula.
Kucing-kucing pencari muka mungkin akan berusaha memang muka semanis mungkin. Atau mengeong senyaring dan semerdu mungkin agar sang Presiden dapat melirik dan memasukkannya sebagai ordal alias orang dalam.Â
Sementara, kucing-kucing liar yang hidup di jalanan dan hanya berharap pada sisa-sisa makanan busuk yang menumpul di sampah-sampah tak terlalu muluk berharap.
Kucing-kucing jalanan ini mungkin hanya berharap, Bobby Kertanegara dapat mengangkat derajat perkucingan di Indonesia. Â Dapat membisiki sang Presiden untuk bisa memperhatikan nasib sesama kucing yang masih sengsara di jalanan.
Atau paling tidak, kucing-kucing liar yang hidup di jalanan dan mengenyangkan perut mereka dengan sisa-sisa makanan sampah itu tidak diburu  dan dibinasakan.
Diburu karena dianggap mengotori pemukiman atau menyebarkan penyakit kepada manusia-manusia di kawasan elit yang memang sangat memperhatikan penampilan mereka sehari-hari.
Atau parahnya lagi, kucing-kucing liar itu diburu untuk dijagal dan jadikan sebagai menu makanan kaum beradab bernama manusia.Â
Hai Bobby, para kucing liar titip salam untuk sang majikan. Harapan para kucing liar ini sederhana saja, nasib mereka lebih baik dari sekarang.Â
Ya, makan dan minum cukup memadai. Tidur nyenyak, tanpa takut diburu debt collector (ups maaf, maksudnya diburu sama mereka yang terganggung dengan kehadiran kucing liar di jalanan atau untuk dijadikan menu makanan).***