Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Trik Mengatasi Penyebab Buah Muda Srikaya Sering Mengering di Pohon

21 Oktober 2024   09:42 Diperbarui: 26 Oktober 2024   06:11 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah muda Srikaya mengering di pohon, salah satu akibat dari pasokan air yang kurang (dok foto: Greg Nafanu)

Minggu 20 Oktober 2024, waktu menyiram tanaman di samping rumah, ternyata ada beberapa buah muda dari pohon Srikaya (Annona squamosa) yang kering. Sementara yang lainnya tumbuh sehat meskipun masih muda.

Keringnya beberapa buah ini, ternyata merata pada 5 pohon srikaya yang memang sedang berbuah. Setiap pohon rata-rata memiliki 1-3 buah muda yang mengering.

Penyebab buah srikaya mengering di pohon

Menurut beberapa literatur, srikaya yang berbuah di musim kemarau memang sering mengalami kegagalan untuk berbuah hingga panen.

Selain gugurnya bunga yang berlebihan, buah muda pun mengalami kekeringan. Akibatnya, buah tidak akan bisa dipanen karena gagal sejak dini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadi kondisi  demikian, seperti 6 hal berikut ini.

1. Kurangnya pasokan air
Kekurangan air atau kurangnya penyiraman yang cukup dapat menyebabkan buah srikaya muda mengalami dehidrasi dan akhirnya mengering.

Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat sudah tidak panas lagi. Tujuannya, agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan. 

Penyiraman dilakukan langsung di permukaan tanah. Perlu menghindari penyiraman dengan cara penyemprotan ke daun karena bisa menimbulkan penyakit pada daun. 

2. Kelembaban udara rendah
Kelembaban udara yang rendah di musim kemarau, juga dapat menyebabkan penguapan air yang lebih cepat dari buah srikaya muda sehingga mengering.

Akibat dari penguapan berlebihan ini, menjadikan buah kekurangan air dalam proses perkembangannya.  Proses selanjutnya, buah menjadi kering.

Buah srikaya berkembang normal dan sehat (dok foto: Greg Nafanu)
Buah srikaya berkembang normal dan sehat (dok foto: Greg Nafanu)

3. Suhu tinggi
Suhu udara yang tinggi dapat mempercepat penguapan air dari buah srikaya muda dan menyebabkan kekeringan. Air yang disiram, segera menguap, apalagi permukaan tanahnya tidak ada mulsa.

4. Penyakit atau serangan hama
Serangan hama atau penyakit pada buah srikaya muda yang sementara mengalami proses perkembangan juga dapat menyebabkan pengeringan. 

Hama seperti ulat buah bisa merusak buah dengan cara memakan daging buahnya dan meninggalkan bekas lubang, sehingga menyebabkan buah menjadi kering.

5. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi esensial bagi pertumbuhan buah srikaya muda juga dapat menyebabkan masalah pengeringan. 

Adapun nutrisi penting yang diperlukan saat proses perkembangan buah srikaya adalah unsur Kalium. 

Merujuk  bbppmpvpertanian.kemdikbud.go.id, pohon srikaya sangat memerlukan Kalium (K) pada saat berbuah. Pohon dewasa yang sedang berbuah lebat, setidaknya memerlukan unsur K sekitar 2-4 Kg/tahun.

Unsur K ini dapat diperoleh dari jenis pupuk seperti NPK butiran, pupuk Kalium Klorida (KCl), pupuk Zwavel Kalium (ZK), atau Kalium Sulfat (K2SO4).

6. Stres lingkungan
Faktor lingkungan tertentu juga berpengaruh dan membuat tanaman menjadi stres. Misalnya, kekeringan yang berkepanjangan atau  terlalu banyak paparan sinar matahari.

Faktor stres lingkungan juga bisa disebabkan karena angin kencang dapat menyebabkan stres pada pohon srikaya dan akhirnya menyebabkan buahnya mengering.

Buah dan bagian tanaman kering, daun yang sudah tua dan cabang juvenil sebaiknya dibuang saja (dok foto: Greg Nafanu) 
Buah dan bagian tanaman kering, daun yang sudah tua dan cabang juvenil sebaiknya dibuang saja (dok foto: Greg Nafanu) 

Trik agar buah tidak mengering 

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pengeringan buah srikaya muda di pohon saat musim kemarau antara lain sebagai berikut.

1. Penyiraman yang cukup
Penting untuk memberikan penyiraman yang cukup pada pohon srikaya muda, terutama saat musim kemarau. Perlu memastikan pohon mendapatkan air yang cukup agar tidak mengalami kekeringan.

Penyiraman sebaiknya dilakukan pada saat kondisi di sekitar sudah tidak panas lagi. Bisa dilakukan di sore hari, atau pagi hari. 

2. Pemberian mulsa
Pemberian mulsa di sekitar akar pohon dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan mencegah penguapan berlebihan selama musim kemarau.

3. Pengontrolan suhu
Menggunakan peneduh atau penutup sementara untuk melindungi buah srikaya muda dari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan pengeringan.

4. Pemupukan dan perawatan
Memberikan pupuk yang cukup dan perawatan tanaman yang baik dapat membantu pohon srikaya muda tetap sehat dan kuat dalam menghadapi kondisi lingkungan yang keras.

5. Pemangkasan
Bagian-bagian tanaman yang tidak produktif sebaiknya dipangkas saja. seperti tunas-tunas juvenil.  Termasuk daun-daun tua yang sudah menjurus ke kuning. 

Pemangkasan ini bisa membuat tanaman efektif untuk mendistribusikan nutrisi atau unsur hara tanaman tepat sasaran, tidak sia-sia mengirimkan zat makanan ke bagian yang tak produktif.

6.Irigasi sederhana
Jika memungkinkan, pemasangan sistem irigasi seperti titik-titik irigasi atau sistem irigasi tetes dapat membantu mendukung pasokan air yang stabil bagi pohon srikaya muda.

Irigasi tetes dapat dibuat dengan melubangi botol bekas mineral, memasang sumbu pada lubangnya lalu dgantung pada pohon  agar menetes ke permukaan tanah yang sudah diberi mulsa alami. Bisa juga ditanam di samping tanaman.

Contoh irigasi tetes sederhana pada tanaman dengan menggunakan botol bekas air mineral (dok foto: youtube.com/@BEJOHIDROPONIK)
Contoh irigasi tetes sederhana pada tanaman dengan menggunakan botol bekas air mineral (dok foto: youtube.com/@BEJOHIDROPONIK)

Para petani sering menyebut pemanfaatan irigasi tetes sederhana ini sebagai infus tanaman di musim kemarau. Mungkin terlihat mirip seperti pemberian infus pada manusia.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun