Tempat ini memang becek dan bau. Â Bukan bau wangi, tetapi aroma tak sedap. Belum lagi ada beberapa lalat yang asyik beterbangan dan hinggap di tempat dimana mereka mau.
Sekalipun menimbulkan aroma tak sedap, banyak lelaki betah berlama-lama di sini. Dari pagi hingga malam hari. Seolah bau dan becek itu sudah menyatu dengan kehidupan kaum pria ini.
Mereka betah, sebab tempat ini adalah sumber mereka mendapatkan cuan guna menafkahi diri dan keluarganya.Â
Untuk memenuhi kebutuhan makan minum, pakaian, kesehatan, pendidikan anak-anak dan keperluan hidup lainnya.
Inilah potret lapak ikan di pasar Kasih Kota Kupang, Provinsi NTT. Lokasinya berada di dalam lapak, berbaur dengan penjual daging, sayur-mayur, dan kebutuhan sembako lainnya.
Meskipun berada  dalam satu los panjang, setiap jenis produk terpisah. Lapak ikan khusus untuk menjual ikan, lapak daging sapi, ayam,  dan lapak daging non halal yang terpisah.
Mungkin sebagian orang akan memilih untuk menghindari tempat becek, berbau, dan lumayan ada lalat yang betrebangan di sekitar dan hinggap dimana saja mereka suka.
Lapak Ikan Milik Kaum Pria
Di Pasar Kasih, para penjual ikan di lapak ikan ini semuanya kaum pria. Lagi-lagi, didominasi oleh para lelaki muda yang memang serius untuk berjualan ikan. Ada yang masih bujang, ada yang sudah berkeluarga.
Masing-masing pedagangikan ini  sudah memiliki lapak khusus berupa meja yang dibuat dari semen. Dengan demikian, setiap hari mereka berjualan di lapaknya sendiri.
Dari semua penjual ikan di pasar Kasih ini, tak ada satu pun wanita yang berjualan, beda dengan lapak ain yang penjualnya ada wanita dan pria.Â
Meskipun demikian, mayorita pembeli ikan di Pasar Kasih Kota Kupang ini adalah kaum hawa. Para ibu ini cukup lihai memilih jenis ikan yang mereka inginkan.
Jenis Ikan di Pasar Kasih
Ikan yang dijual di Pasar Kasih mulai dari jenis kecil hingga besar dengan harga yang bervariasi. Jenis ikan dominan yang dijual diantaranya berupa:
- Ikan Kembung
- Ikan Nipi
- Ikan Sarden
- Ikan Daun Deras
- Ikan Tongkol (kecil dan besar)
- Ikan Belang Kuning
- Ikan campur
- Ikan tuna (bisa dibeli dalam bentuk potongan isi)
- Ikan kakap.
Kok  betah yaÂ
Dalam diskusi ringan dengan salah satu langganan di lapak Ikan Pasar Kasih (Rendy Ndolu), ada beberapa alasan mengapa ia bisa tetap bertahan jualan selama 10 tahun.
1. Mudah dapat cuan
Pasar Kasih Kota Kupang merupakan salah satu pasar rakyat dengan aktivitas yang sangat ramai dan padat. Peredaran uang juga sangat lancar melalui transaksi antara pembeli dan penjual.
Setiap hari, Rendy akan pulang membawa uang setelah dikurangi dengan biaya untuk membeli ikan untuk dagang hari berikutnya, dan membayar pajak pasar.
2. Ikannya cepat laku
Orang Kupang termasuk yang suka akan ikan segar. Setiap hari, para pembeli akan selalu datang dan membeli ikan segar, baik untuk konsumsi harian di dalam keluarga, maupun acara-acara khusus.
3. Butuh modal sedikit
Para pedagang ini biasa join untuk membeli satu ember weber penuh ikan. Harganya adalah Rp 400.000 yang diambil dari TPI Oeba, Kota Kupang.
Karena itu, satu ember weber bisa dibeli oleh 4 orang. Berarti modal hariannya Rp 100.000 per orang.
Inilah beberapa alasan, mengapa kaum lelaki muda betah di pasar Kasih meskipun tempatnya becek, berbau, dan banyak lalatnya.
Bagi mereka, kalau mudah mendapatkan cuan mengapa harus gengsi?Â
Toh, usaha ini halal dan yang penting dapat menafkahi diri dan keluarga.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H