Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lacak Realita dan Benahi Banyaknya Mahasiswa NTT Belum Lancar Membaca

18 Oktober 2024   04:30 Diperbarui: 18 Oktober 2024   04:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu media di Kota Kupang pada 15 Oktober 2024 ungkap banyak mahasiswa NTT belum lancar membaca (dok foto: Kompas/Fransiskus Pati Herin)

Ada hal menarik yang dikemukakan dalam acara temu media yang diselenggarakan oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan atau BPMP Provinsi NTT di Kota Kupang pada hari Selasa, 15 Oktober 2024. 

Hasil temu media tersebut mengungkapkan temuan, banyak mahasiswa NTT yang belum lancar membaca yang mana menunjukkan bahwa kemampuan literasi di NTT begitu rendah.

Demikian dirilis oleh kompas.id (Selasa, 15 Oktober 2024).

Realita ini hendaknya menjadi perhatian yang serius. Salah satunya adalah melakukan penguatan literasi sejak dini melalui pendidikan dasar. 

Dalam pemaparannya, Kepala BPMP NTT Herdiana mengungkapkan beberapa fakta yang diambil dari laporan World Literacy Foundation tahun 2023. 

Dalam laporan tersebut ditemukan bahwa kerugian yang timbul akibat rendahnya literasi di Indonesia mencapai Rp 209 triliun. Negara Indonesia menempati urutan kedua setelah Meksiko yang kerugiannya sekitar Rp 300 triliun.

Sementara bagi Provinsi NTT, menurut dia, capaian literasi pada tingkat SD masih terus dikuatkan. Dari total 5.215 SD sebanyak 1.381 masuk kategori baik, 1.457 kategori sedang, dan 2.184 kategori rendah. 

Adapun tindakan yang dilakukan pihak BPMP NTT di tahun 2024 adalah melakukan intervensi penguatan literasi pada 10 dari total 22 kabupaten/kota. 

Sudah ada 1.457 sekolah yang menjadi sasaran dengan jumlah peserta didik lebih kurang 131.000 orang. Demikian disampaikan oleh Herdiana yang ditulisoleh kompas.id.

Gerakan literasi di Provinsi NTT masih tertatih-tatih (dok foto: .kompas.id)
Gerakan literasi di Provinsi NTT masih tertatih-tatih (dok foto: .kompas.id)

Sebenarnya, contoh kasus kemampuan pelajar di NTT yang masih kurang lancar dalam hal membaca tak hanya di level mahasiswa. Di tingkat SMA pun masih banyak yang pelajarnya tidak lancar membaca.

Tanggapan Netizen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun