Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Teras Rumah Jadi Tempat Pangkas Rambut, Alvarez Biayai Kuliah Hingga Tamat

8 September 2024   15:16 Diperbarui: 9 September 2024   10:41 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa peralatan pangkas rambut Alvarez (Dok foto: Greg Nafanu)

Namanya Alvarez Liwu. Teman-temannya memanggilnya Varez atau Al. Tinggal di Kota Kupang, persisnya di sekitar perumahan warga di Jalan Amabi, Keluarahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Sepintas, memang seperti kebanyakan tukang pangkas rambut yang kini semakin banyak bermunculan di Kota Kupang. 

Saat ini, pemangkas rambut di Kota Kupang adalah anak-anak muda. Jasa pangkas pun lebih murah, Rp15.000 per sekali pangkas.

Akan tetapi ada dua hal yang tidak biasa mengenai si tukang pangkas bernama Alvarez Liwu dan tempat pangkasnya.

Dua hal yang berbeda adalah sebagia berikut:

  • Alvarez menjadikan teras rumah mereka untuk usaha pangkas rambut. 
  • Dari penghasilan memangkas rambut, Alvarez membiayai kuliahnya hingga tamat.

Alvarez baru saja lulus dari jurusan manajemen STIE Oemathonis di Kota Kupang. Dan saat ini, ia juga mengikuti pendaftaran CPNS 2024.

Tak pasang kipas angin karena beranda depan rumah dan halaman penuh pohon, tetap adem (Dok foto: Greg Nafanu)
Tak pasang kipas angin karena beranda depan rumah dan halaman penuh pohon, tetap adem (Dok foto: Greg Nafanu)

Biayai kuliah dari usaha pangkas rambut

Sejak menginjak semester 4, Alvarez sudah bisa mencari uang untuk membiayai kuliahnya. Beranda depan rumah orangtua yang cukup luas, disulap menjadi tempat pangkas rambut.

Dalam percakapan dengan Alvarez, setiap hari ia biasa menerima 7-10 tamu untuk dipangkas rambutnya. Setiap orang, dipungut biaya sebesar Rp 15.000, baik anak-anak maupun dewasa.

Hari Minggu, ia baru buka setelah kembali dari Gereja. Biasanya pukul 11.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita atau lebih, tergantung pada ramai tidaknya pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun