Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memperingati World Mangrove Day 26 Juli 2024 dan 10 Manfaat Hutan Bakau

26 Juli 2024   03:10 Diperbarui: 26 Juli 2024   07:20 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silvofishery, salah satu konsep membuat tambak ikan di kawasan mangrove tanpa merusak mangrove (dok foto: lindungihutan.com)

Tanggal 26 Juli telah ditetapkan sebagai World Mangrove Day atau Hari Bakau Sedunia.

Tahun 2024 merupakan peringatan yang ke-9 sejak ditetapkan Unesco dalam Konferensi Umum, tanggal 26 Juli 2015.

Penetapan World Mangrove Day ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi lingkungan dan kehidupan manusia.

Tumbuhan bernama ilmiah Rhizophora sp. ini merupakan spesies tanaman halophytic atau salt-tolerant. Tanaman ini memiliki lebih dari 12 famili dan 80 spesies di seluruh dunia.

Pohon-pohon bakau biasanya membentuk habitat mangrove, tumbuh secara mengelompok di areal rawa yang terlihat seperti rawa mangrove atau hutan mangrove.

Pohon bakau mempunyai akar gantung atau akar nafas seperti tergantung di atas air. karenanya, di beberapa tempat orang sering menjulukinya sebagai pohon berjalan.

Merujuk pada hewanpedia.com, mangrove tumbuh di areal muara. Sering ditemukan di daerah yang lebih hangat di antara garis lintang 32 derajat ke utara dan 38 derajat ke selatan.

Bakau memang cocok untuk tumbuh dan berkembang di daerah-daerah yang memiliki suhu tahunan rata-rata di atas 66 derajat Fahrenheit.

Belajar menanam dan memelihara bakau di desa wisata Ketapang, Tangerang (dok foto: indonesiamaritimenews.com)
Belajar menanam dan memelihara bakau di desa wisata Ketapang, Tangerang (dok foto: indonesiamaritimenews.com)

Akar tanaman mangrove disesuaikan untuk menyaring air asin, dan daunnya bisa mengeluarkan garam, membiarkannya bertahan di tempat tanaman darat lainnya tidak bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun