Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Trip ke Kampung Adat Tamkesi di Biboki, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT

22 Juli 2024   10:13 Diperbarui: 25 Juli 2024   15:17 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Sanmahole, salah satu alam penting dalam Kampung Adat Tamkesi, dilihat dari Neten Kain (dok foto: Greg Nafanu)

Tamkesi adalah salah satu bekas kerajaan kecil yang keaslian budayanya masih dipertahankan hingga kini. Kampung adat ini berlokasi di Desa Tautpah, Kecamatan Biboki Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Hingga kini, keaslian bangunan-bangunan rumah dan tradisinya masih dipertahankan dengan baik. 

Sejarah, asal-usul Kerajaan Biboki ini dituturkan secara lisan dari orang tua kepada anak-anak. Meskipun demikian, beberapa peneliti semakin tertarik untuk menggali rahasia Neno Biboki yang masih eksis hingga kini.

Komplek Sonaf Tamkesi yang Menarik

Hal menarik dari kampung adat Tamkesi adalah bangunan-bangunannya beserta simbolnya. Juga bahasa dawan tingkat tinggi, dan tradisi rapat, posisi tempat duduk dan siapa yang memimpin rapat.

Kompleks sonaf Tamkesi memiliki dua buah pintu gerbang. Gerbang timur atau neonna saena (matahari naik) dinamakan Pae Sainaunu.

Sedangkan pintu barat atau neonna moufna (matahari terbenam), dinamakan gerbang pintu  yakni pintu gerbang matahari naik , dinamakan Bel Sikone. 

Di dalam komplek ini, terdapat 4 sumber mata air.  Dua sumber mata air dianggap paling suci, yaitu Haunini dan Kuluan. Ada pula batu keramat Tapenpah, Tamkesi, Oepuah, Pau Mes, Petu van Ben, van Keu dan  Nuuf (gunung) Son Mahole. 

Kampung Tamkesi, dibangun di atas bebatuan yang sulit dicapai oleh musuh (dok foto: tripadvisor.com)
Kampung Tamkesi, dibangun di atas bebatuan yang sulit dicapai oleh musuh (dok foto: tripadvisor.com)

Kompleks kampung adat Tamkesi dibangun dimulai dari bawah bukit menuju ke atas seperti bangunan berundak.  Bangunan bertingkat atau berundak ini memiliki tujuh  tingkatan. 

Berikut adalah nama 7 bangunan dimulai dari tingkat bawah.

  • Satu, Tangga lopo Ksalna. Bangunan ini merupakan tempat Tasanut Kap Naijuf.
  • Dua, Sonaf Muni Naijufkole.
  • Tiga, Sonaf Nai Ha, Mone Ha. Rumah 4 unsur pemerintah pemerintah eksekutif.
  • Empat, Sonaf Ana Leu, Neno Biboki-Funan Biboki In maen'na. 
  • Lima, Sonaf Uskenat, yaitu suku Uskenat yang menjadi juru bicara raja. 
  • Enam, Lopo Tainlasi-Lopo Taitoni. Bangunan ini merupakan tempat berkumpul dan berbicara dan bermusyawarah.
  • Tujuh, Pupna atau bangunan puncak, yang masih memiliki 7 bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun