Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal Model Jebakan dan Trik Menyikapi Rayuan Bos

7 Juli 2024   06:22 Diperbarui: 7 Juli 2024   22:12 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sentuhan bos di punggung saat bekerja sudah mengarah ke pelecehan (dok foto: kompas.com)

Dalam dunia kerja, sering terjadi rayuan maut dari seorang bos kepada bawahannya. 

Rayuan maut tersebut, sering dilakukan berkaitan dengan kekuasaan yang dimiliki atasan.

Sementara, pihak yang dirayu biasanya memiliki kelemahan. Tidak punya power, bahkan terancam untuk kehilangan pekerjaannya. 

Sering dijebak oleh atasan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan si bos.

Mengenal model rayuan dan jebakan sang bos

Sebagai bawahan, perlu mengenal dan memahami beberapa model rayuan maut yang sering dilakukan atasan kepada bawahan.

Pertama, rayuan atau bujukan berupa tekanan psikologis. Atasan mungkin menggunakan tekanan psikologis seperti mengancam, memaksa, atau memberikan ultimatum untuk membuat bawahan melakukan apa yang diminta.

Kedua, rayuan berupa manipulasi emosional. Atasan bisa saja menggunakan manipulasi emosional dengan cara memanfaatkan perasaan atau rasa bersalah bawahannya untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Menjalin hubungan dengan bos secara profesional di kantor (dok foto: fimela.com)
Menjalin hubungan dengan bos secara profesional di kantor (dok foto: fimela.com)

Ketiga, bujukan berupa pemanipulasian informasi. Atasan mungkin mengubah fakta atau memberikan informasi yang tidak akurat untuk mendukung keputusan atau permintaannya kepada bawahan.

Keempat, rayuan berupa intimidasi. Atasan dapat mencoba mengintimidasi bawahannya dengan ancaman, sikap agresif, atau perilaku yang menakutkan untuk mempengaruhi tindakan atau keputusan bawahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun