Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bertanam Jahe dalam Pot Bisa Datangkan Cuan, Begini Caranya

11 Juni 2024   11:32 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:30 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertanam jahe dalam pot & polibag bisa datangkan cuan selain penuhi kebutuhan dapur sendiri (dok foto: Gregorius Nafanu)

Bertanam tidak hanya sekadar memenuhi hobi. Akan tetapi bisa lebih daripada sekadar menyalurkan hobi. Memenuhi kebutuhan rumah tangga, menghasilkan cuan, dan ikut melestarikan lingkungan hidup.

Dari aspek pemenuhan kebutuhan rumah tangga, hobi menanam tanaman pangan bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan untuk keluarga. 

Misalnya, menanam aneka sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah di pekarangan atau di dalam pot sangat bermanfaat untuk mengurangi kebiasaan membeli, bahkan bisa dijual kepada tetangga atau pasar.

Bertanam jahe di lahan

Budidaya jahe merupakan kegiatan pertanian yang dapat memberikan hasil yang menguntungkan jika dilakukan dengan baik.

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk melakukan budidaya jahe di lahan yang cukup luas.

1. Persiapan lahan

Pada langkah ini, perlu menentukan terlebih dahulu lahan untuk bertanam jahe. Pilih lahan yang subur, tidak tergenang air, dan mendapat sinar matahari cukup.

Selanjutnya, lahan diolah. Membersihkan gulma dan menggemburkan tanah sehingga memudahkan saat penanaman sekaligus membantu pertumbuhan akar tanaman nantinya.

Campurkan juga pupuk kompos atau kotoran ternak yang sudah bisa diaplikasikan. Jangan menggunakan pupuk kandang yang belum terkomposting dengan baik.

Tanaman jahe dalam pot atau polibag  bisa dipndah-pindahkan tanpa ribet (dok foto: gdm.id)
Tanaman jahe dalam pot atau polibag  bisa dipndah-pindahkan tanpa ribet (dok foto: gdm.id)

2. Penanaman

  • Siapkan bibit jahe yang berkualitas dari petani terpercaya atau tempat penjualan bibit tanaman.
  • Tanam bibit jahe pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm.
  • Berikan jarak tanam yang cukup antara satu tanaman dengan tanaman lainnya.

3. Perawatan tanaman

  • Berikan pupuk organik secara rutin untuk memperkaya nutrisi tanah.
  • Lakukan penyiraman secara teratur tetapi jangan terlalu banyak agar tanah tetap lembab.
  • Monitor kondisi tanaman dan lakukan pemangkasan daun yang sudah tua.

Bertanam jahe dalam pot atau polibag

Salah satu kegiatan bertanam yang bisa dilakukan adalah menanam jahe di dalam pot atau polibag, lalu diletakkan di sekitar rumah. Jadi tak selamanya harus menanam di lahan yang luas.

Bertanam jahe di dalam pot atau polibag merupakan pilihan yang bagus bagi  yang memiliki lahan terbatas atau ingin menanam jahe di area yang mudah dipindahkan. 

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk bertanam jahe di dalam pot dan polibag.

  • Pilih pot yang cukup besar dan beri lubang drainase agar air dapat keluar dengan baik.
  • Isi pot dengan campuran tanah yang subur, seperti campuran tanah taman dan kompos.
  • Siapkan rimpang jahe yang sehat dan potong menjadi bagian-bagian yang memiliki setidaknya 2-3 tunas.
  • Tanam potongan-potongan rimpang jahe di dalam pot dengan posisi tunas menghadap ke atas dan tutupi dengan sedikit tanah.
  • Letakkan pot di tempat yang mendapat sinar matahari cukup dan lakukan penyiraman secara teratur.

Jahe yang telah ditanam, harus mendapatkan perawatan yang teratur sehingga mendapatkan hasil yang optimum. Beberapa tips merawat tanaman dalam pot dan polibag dapat dilakukan seperti ini.

Satu, melakukan penyiraman secara teratur.  Akan tetapi jangan terlalu banyak agar tanah tidak tergenang dan mermbuat umbi rimpang menjadi busuk.

Dua, berikan pupuk organik secara berkala untuk menjaga kesehatan tanaman. Pupuk organik tersebut bisa berupa kompos atau kotoran ternak. Perlu dipastikan, pupuk yang diberikan sudah terkomposting secara sempurna.

Tiga, lakukan monitoring pertumbuhan tanaman dan lakukan pemangkasan atau pruning daun yang sudah tua. Ini untuk membuat nutrisi tanaman efektif, sekaligus mengurangi  peluang hama untuk bersarang di sekitar tanaman,

pertumbuhan jahe dalam polibag/karung (dok foto: faunadandlora.com)
pertumbuhan jahe dalam polibag/karung (dok foto: faunadandlora.com)

Hama dan penyakit yang sering menyerang jahe

Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang jahe antara lain penyakit layu bakteri, karat jahe, kutu daun jahe, ulat jahe, dan thrips. 

Untuk mengatasi penyakit layu bakteri dan karat jahe, lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lahan dan tanaman, serta menggunakan fungisida yang tepat.

Sedangkan penanganan kutu daun jahe, ulat jahe, dan thrips, bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida alami atau kimia yang aman bagi tanaman jahe. 

Selain itu, selalu perhatikan kondisi tanaman jahe secara rutin untuk mencegah dan mengatasi hama serta penyakit dengan cepat.

Dengan perawatan yang baik, jahe di dalam pot akan tumbuh sehat dan memberikan hasil yang memuaskan.

Panen dan Pemasaran

Jahe biasanya siap dipanen setelah 8-10 bulan masa tanam. Ketika jahe sudah siap dipanen, maka sebagian daunnya akan terlihat menguning. Umbi jahe yang sudah siap dipanen supaya digali atau dicabut dengan hati-hati supaya  tidak merusak umbi rimpangnya.

Setelah panen, maka, cuci umbi rimpang  jahe hingga bersih dan keringkan.  Siapkan kemasan yang menarik dan sesuai standar kesehatan.

Selanjutnya, umbi jahe sudah dapat dijual. Jahe bisa dijual pasar tradisional, supermarket, restoran, atau melalui online marketplace.

Selain itu, umbi jahe juga dapat dijual ke industri-industri kosmetik atau minuman, termasuk rempah-rempah yang mengolah produk jahe lebih lanjut.

Dalam pemasaran jahe, perlu memperhatikan strategi pemasaran yang efektif. Mencari pelanggan potensial, menawarkan produk dengan harga bersaing, dan menjaga kualitas produk. 

Selain itu, menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pedagang, distributor, atau agen pemasaran juga dapat membantu memperluas pasar jahe.

Umbi jahe siap dipasarkan (dok foto: mbizmarket.co.id)
Umbi jahe siap dipasarkan (dok foto: mbizmarket.co.id)

Dengan menjalankan strategi pemasaran yang tepat, diharapkan Anda dapat meraih keuntungan yang maksimal dari usaha budidaya jahe. Tak hanya dipakai sendiri, tetapi bisa mendatangkan cuan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun