Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kunjungan Kepala Kampung Gunung Katun ke UMKM WayKan Kopi Beri Motivasi

6 Juni 2024   10:27 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:32 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Kampung Gunung Katun mencoba roaster otomat di rumah produksi Waykan Kopi (dok foto: UMKM WayKan Kopi/Sarinem)

Sarinem, Susi Susanti, dan Susi Yanti tersenyum sumringah siang itu, Rabu (5 Juni 2024). Ya, mereka merasa sangat senang. Bukan karena menang lotere tetapi mendapatkan kunjungan tak terduga.

inilah pertama kalinya trio Ibu Rumah Tangga (IRT) yang menjalani usaha produksi dan pemasaran produk bernama UMKM WayKan Kopi ini mendapatkan kunjungan dari Kepala Kampung Gunung Katun, Bunda Juai Ferawati, S.H.

Lokasi rumah produksi trio IRT ini tepatnya berada di RT 3 (Belida), dusun 7 (Bukit Jambi), Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Sekira 6 km dari jalur jalur tengah Trans Sumatera.

Turut hadir dalam rombongan adalah Carik Kampung Gunung Katun, Bapak Mashuri dan ibu Bidan dari Puskesmas Baradatu, Way Kanan. 

Dalam kunjungannya, Bu Lurah (demikian masyarakat menyapa kepala kampungnya) berdialog dan mencoba beberapa alat produksi yang dimiliki UMKM WayKan Kopi.

Kepala Kampung Gunung Katun mencoba roaster otomat di rumah produksi Waykan Kopi (dok foto: UMKM WayKan Kopi/Sarinem)
Kepala Kampung Gunung Katun mencoba roaster otomat di rumah produksi Waykan Kopi (dok foto: UMKM WayKan Kopi/Sarinem)

Selain itu, Bunda Juai Ferawati, S.H., juga mencoba peralatan produksi UMKM WayKan Kopi. Diantaranya mencoba manual roaster kapasitas 1 kg, roaster otomatis kapasitas 5 kg, dan grinder. 

Kepala Kampung Gunung Katun juga memberikan beberapa masukan terkait dengan ketersediaan stok, proses produksi, pemasaran, dan upaya mempertahankan kualitas produk WayKan Kopi.

Bahkan Kepala Kampung juga menyarankan agar trio IRT memiliki kebun kopi yang dikelola dengan baik sehingga kualitas produk kopi sudah terjaga sejak kopi masih ada di kebun.

Mengenal Produk UMKM WayKan Kopi

Produk UMKM WayKan Kopi adalah mengolah dan memasarkan kopi lokal yang ditanam petani di sekitar Kabupaten Way Kanan Lampung. 

Areal khusus di daerah Kecamatan Baradatu seperti Bukit Jambi, Semoga Jaya, dan Tebat Kangkung.

UMKM WayKan Kopi baru dirintis pada tahun 2023. Produk utamanya adalah mengolah dan memasarkan kopi lokal asli daerah.

Meskipun kopi lokal, kualitas produk kopi tetap dijaga sehingga mampu bersaing dengan produk kopi lain, baik di dalam Kabupaten Way Kanan sendiri maupun di luar Provinsi Lampung.

Ada dua jenis produk kopi yang diolah UMKM WayKan Kopi, yaitu Robusta dan Liberika atau sering disebut dengan kopi Robinson oleh warga di Way Kanan.

Namun saat ini, masih fokus untuk kopi Robusta.  Produk kopi Robusta dipasarkan dalam bentuk bubuk dan roasted bean (biji yang sudah digoreng).

Berhubung harga green bean masih mahal maka harga jual kopi WayKan juga mengikuti kenaikan harga penjualan green bean, baik yang dijual langsung oleh petani maupun lewat pedagang pengumpul di sekitar.

Sarinem, anggota WayKan Kopi sedang menggiling biji kopi di rumah produksi (dok foto: Gregorius Nafanu)
Sarinem, anggota WayKan Kopi sedang menggiling biji kopi di rumah produksi (dok foto: Gregorius Nafanu)

Produk WayKan Kopi dibedakan atas grade A (seleksi petik merah) dan kopi grade B yang termasuk dalam kualitas medium. 

Harga produk WayKan Kopi adalah Rp 35.000 per bungkus (200 gram), baik untuk kopi bubuk maupun roasted bean.

Sedangkan harga kopi grade B 200 gram (bubuk saja) adalah Rp 33.000 per bungkus dan tersedia dalam 50 gram dengan harga Rp 50.000 per pak (isi 8 bungkus).

Bagi pembeli dari luar daerah, harga kopi tersebut belum termasuk ongkos kirim. Sedangkan untuk lokal bisa diperoleh di beberapa kios, diantaranya kios Bapak Masrui, Kios Bapak Zarkoni, Kios Ibu Triana, Kios Bapak Nyoman, Kios Bapak Supri, dan kios Bapak Herman.

Produk WayKan Kopi juga bisa diperoleh di sekitar lintas tengah Sumatera (Baradatu), yaitu di Pusat Oleh oleh Way Kanan, toko buah Titin, Roza Cake, dan Kafe Nuwo Kupi.

Contoh produk UMKM WayKan Kopi dalam kemasan 200 gram (dok foto: Gregorius Nafanu)
Contoh produk UMKM WayKan Kopi dalam kemasan 200 gram (dok foto: Gregorius Nafanu)

Semoga UMKM WayKan Kopi yang saat ini masih didampingi oleh Comdev PT Batutua Waykanan Minerals (BWKM) bisa berkembang dengan pesat dan cepat mandiri seratus persen dalam mengelola usaha mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun