Makanan yang enak belum tentu bergizi dan sehat. Kondisi yang paling ideal adalah makanannya sehat, bergizi, dan enak.Â
Makanan bernutrisi dapat memberi energi dan berbagai kebutuhan zat makanan untuk membangun tubuh. Sedangkan makanan enak akan membuat kita menikmati setiap suapan yang meluncur di lidah.Â
Karena itu, dalam menyusun menu makanan, keduanya perlu dipertimbangkan. Bergizi dan enak.
Apabila hanya fokus untuk memperhatikan makanan yang bergizi tetapi tidak enak maka membuat kita kehilangan selera makan.
Perlu dibedakan juga, makanan berkategori junk food merupakan makanan yang menggoyang lidah. Menimbulkan nafsu makan si penikmat hingga melebihi porsi makan yang seharusnya.
Pada gilirannya, penikmat junk food bisa saja mudah mengidap berbagai penyakit dan mengalami obesitas alias bobot badan berlebihan. Kalau sudah seperti ini ya susah sendiri.
Pilihan menu bergizi untuk anak sekolah
Presiden dan wapres terpilih pada Pilpres 2024 lalu, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki program unggulan makan bergizi gratis untuk anak sekolah.
Entah nantinya dinamakan makan siang bergizi gratis atau sarapan pagi bergizi gratis, itu tidaklah terlalu esensial.
Hal penting yang perlu dipikirkan dengan serius adalah makanan yang disediakan benar-benar sehat dan bergizi. Tidak sekedar menjalankannya karena ada kata 'gratisnya'.
Agar makanan memenuhi syarat sehat dan bergizi maka perlu dipersiapkan dengan baik pula. Cara menyiapkan dan menyajikannya pun penting, selain penyusunan menu yang bergizi dan bervariasi setiap harinya.
Tak sekedar menunjuk orang untuk menyediakan makanan gratis tersebut. Apalagi kemudian makanannya menjadi tak sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak.
Pengalaman ikut menyusun menu makanan untuk dibawa anak-anak ke sekolah setiap hari, membuat saya lumayan mengerti mengenai makanan apa saja yang harus dibawa sebagai bekal makan siang anak di sekolah.
Idealnya, menu bergizi yang tepat untuk anak sekolah mencakup kombinasi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting.
Dari kombinasi makanan seimbang tersebut, anak diminta untuk menentukan kombinasi tawaran makanan di sore harinya agar bisa disiapkan oleh orang tua. Secara kebetulan, anak-anak tidak suka jajan di kantin sekolah atau di luar pada jam-jam istirahat.Â
Berikut adalah contoh menu bergizi untuk anak sekolah usia SD.
1. Sarapan
- Oatmeal dengan potongan buah segar dan susu rendah lemak.
- Roti gandum dengan selai kacang dan pisang.
- Telur rebus dengan sayuran.
- Nasi goreng komplit sayur dan daging atau telur.
- Sereal dan susu.
2. Bekal makan siang
- Nasi dengan ayam panggang dan sayuran hijau.
- Sandwich roti gandum dengan potongan sayuran dan daging.
- Bubur sayur dengan tahu dan tempe.
3. Camilan sehat
- Buah segar seperti apel, pir, atau jeruk
- Sereal gandum utuh
- Yogurt rendah lemak
Makanan bergizi versus enak saja
Makanan yang enak-enak, belum tentu memenuhi kriteria sehat dan bernutrisi. Sederhananya, perbedaan antara makanan bergizi dan makanan enak dapat dijelaskan sebagai berikut.
Makanan Bergizi
Makanan bergizi itu setidaknya memenuhi kriteria mengandung nutrisi, seimbang, dan dapat berkontribusi untuk kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
1. Nutrisi. Makanan bergizi mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
2. Seimbang. Makanan bergizi biasanya merupakan kombinasi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral.
3. Kesehatan. Konsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan jangka panjang, mencegah penyakit, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, makanan sehat harus dipersiapkan dan disajikan dengan memperhatikan higienitasnya. Tidak terkontaminasi dengan zat asing, debu, atau dihinggapi lalat yang dapat membawa penyakit bagi anak.
Makanan Enak
Makanan yang enak seringkali tidak mengandung gizi yang diperlukan. Lebih banyak mengundang selera makan sehingga seringkali dimakan melebihi porsi yang seharusnya.Â
1. Rasa
Makanan enak cenderung memiliki rasa yang lezat dan memuaskan lidah. Seringkali karena tinggi gula, garam, atau lemak.
2. Konten gizi
Makanan enak tidak selalu memberikan nutrisi yang cukup. Bahkan dapat mengandung bahan tambahan yang tidak sehat.
3. Porsi
Konsumsi makanan enak seringkali tidak terkendali dalam porsi. Saking enaknya, ya melebihi porsi yang dapat menyebabkan masalah berat badan (obesitas) dan kesehatan.Â
Sebagai orang tua, penting untuk menciptakan keseimbangan antara makanan bergizi dan makanan enak dalam pola makan anak.
Memberikan makanan yang sehat dan bergizi tetapi juga tetap memperhatikan rasa dan kesukaan anak dapat membantu mereka tumbuh dengan baik dan memiliki kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
Semoga sekalipun ada makan gratis bergizi dari pemerintah, orang tua harus memantau makanan yang disediakan setiap hari. Jangan sampai tidak bergizi yang berakibat pada kesehatan anak-anak kita.
Referensi
1. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/
2. https://kompas.com/parapuan/read/
3. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI