Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Plus Minus Menitipkan Orangtua di Panti Jompo

2 Juni 2024   05:34 Diperbarui: 4 Juni 2024   08:35 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua kesepian di Panti Jompo (dok foto: larasoffice.blogspot.com)

3. Interaksi sosial

Orangtua dapat berinteraksi dengan sesama lansia dan staf panti jompo, sehingga tidak merasa kesepian dan tetap aktif secara sosial.

Selain itu, para penghuni panti jompo juga sering mendapatkan kunjungan rutin dari tokoh agama, atau dari kelompok-kelompok yang memiliki program kunjungan reguler ke panti-panti jompo.

4. Keselamatan dan keamanan

Panti jompo biasanya dilengkapi dengan sistem keamanan dan pengawasan untuk memastikan keselamatan lansia. Fasilitas bantu seperti tongkat, kursi roda, dan lainnya juga disediakan bagi yang memerlukannya.

Orangtua yang tinggal di panti jompo juga tidak dibiarkan untuk berkeliaran di luar tanpa pengawasan. Dengan demikian, bagi yang sudah pikun bisa mendapatkan pengawasan yang baik pula.

Pengawasan terhadap orangtua lebih terjamin di Panti Jompo karena diawasi dan didampingi (dok foto: idxchannel.com)
Pengawasan terhadap orangtua lebih terjamin di Panti Jompo karena diawasi dan didampingi (dok foto: idxchannel.com)

Kekurangan

Selain kelebihan, menitipkan orangtua di panti jompo juga memiliki kekurangan. Apalagi budaya Indonesia masih belum menerima praktik penitipan. Ada beberapa kekurangan dari menitipkan orangtua di panti jompo. 

1. Kehilangan kemandirian

Menitipkan orangtua di panti jompo dapat membuat mereka kehilangan rasa kemandirian dan otonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Jadwal harian yang terstruktur rapi, membuat mereka seperti orang yang kehilangan kemandirian dan seratus persen bergantung pada jadwal dan para perawat yang mengatur mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun