Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pohon Sukun di Kota Ende, Saksi Bisu Bung Karno Merenungkan Pancasila

1 Juni 2024   11:54 Diperbarui: 2 Juni 2024   16:30 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 1945 - 1 Juni 2024. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu menghargai jasa para pahlawannya (Pidato Presiden Ir. Soekarno pada 10 November 1961).

Tanggal 1 Juni dikenal sebagai lahir lahir Pancasila. Setiap anak bangsa mengetahui bahwa Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa. 

Pancasila tidak lahir dalam hitungan hari, tetapi cukup lama melalui permenungan yang sangat matang yang pada akhirnya lahirlah 5 sila yang kita kenal sekarang ini.

Beberapa tokoh penting begitu konsen dan mencurahkan pikiran dan waktunya untuk menghasilkan rumusan dasar negara yang dapat diterima oleh bangsa yang memiliki beragam perbedaan.

Selain Bung Karno, peran tokoh seperti Muhammad Yamin dan Mr. Soepomo serta tokoh lain yang menjadi anggota panitia 9 dan BPUPKI memiliki peran penting dalam penggalian dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara Repubik Indonesia.

Tokoh penggali Pancasila yang juga proklamator kemerdekaan RI kita, Bung Karno selalu dikaitkan dengan hari lahirnya Pancasila, 1 Juni.

Dalam sejarah, dikatakan bahwa konsep dasar negara disebut dengan nama Pancasila pertama kali disebut oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.

Penyebutan kata Pancasila untuk konsep dasar negara tersebut disampaikan oleh Bung Karno dalam pidatonya di dalam sidang BPUPKI pertama pada tanggal 1 Juni 1945. 

Pohon Sukun dan Rumah Pengasingan di Kota Ende

Lalu apa hubungan pohon sukun dan rumah pengasingan Bung Karno di Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur? Bahkan Kota Ende pun menamakan dirinya sebagai Kota Pancasila. 

Bung Karno adalah pemikir dan penggerak bangsa kala itu. Beliau dianggap sebagai tokoh berbahaya oleh penjajah. Karena itu, seringkali diasingkan ke tempat-tempat terpencil.

Pengaruh Bung Karno semakin besar dan menimbulkan kekhawatiran penjajah. Melalui pidato dan pergerakannya, Bung Karno menjadi orang yang sangat disegani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun