Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Plus Minus Kabinet Gemuk yang Patut Dipertimbangkan Pragib

9 Mei 2024   11:34 Diperbarui: 9 Mei 2024   11:34 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabinet gemuk memerlukan biaya yang lebih besar untuk gaji, tunjangan, fasilitas, dan operasional menteri dan staf kementerian, sehingga dapat membebani anggaran negara.

2. Koordinasi dan efisiensi

Semakin banyaknya kementerian dapat menyulitkan koordinasi dan sinergi antar instansi pemerintah, serta memperlambat proses pengambilan keputusan dan implementasi program.

3. Risiko korupsi dan nepotisme

Dengan jumlah menteri yang banyak, risiko korupsi dan nepotisme dapat meningkat karena peluang untuk praktik-praktik tersebut semakin terbuka.

4. Overlapping tugas dan fungsi

Terlalu banyak kementerian juga bisa menyebabkan tumpang tindih atau overlapping tugas dan fungsi antar kementerian, sehingga efektivitas pemerintahan dapat terganggu. 

Dalam mempertimbangkan apakah akan membentuk kabinet gemuk atau tidak, Prabowo dan Gibran perlu memperhatikan aspek-aspek di atas dan menjaga keseimbangan antara representasi, efisiensi, dan keberlanjutan keuangan negara. 

Menanti kejutan Kementerian dan nama menteri yang akan menjadi pembantu Kabinet Pragib 2024-2029 (dok foto: sinpo.tv)
Menanti kejutan Kementerian dan nama menteri yang akan menjadi pembantu Kabinet Pragib 2024-2029 (dok foto: sinpo.tv)

Selain itu, perlu juga melakukan evaluasi terhadap kinerja kabinet sebelumnya. Presiden harusnya merancang struktur kabinet yang memprioritaskan integritas, profesionalisme, dan kinerja untuk kepentingan pelayanan publik yang lebih baik.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun