Toh, kekurangan yang ada pada bahasa Indonesia adalah tanggung jawab kita semua sebagai penutur utama dalam kehidupan sehari-hari.Â
Cek Kamus, Tesaurus, dan Kosakata Serapan
Kalau hanya sekedar ngonten, coba cek di kamus, tesaurus atau serapan kosa kata dari bahasa daerah Nusantara yang secara nasional telah dipakai. Jangan sampai sudah apriori sebelum mengeceknya.Â
Pertama, cek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Versi daringnya pun sudah ada, sehingga bagi yang beralasan tak memiliki buku bisa membuka langsung di websitenya, yaitu kbbi.web.id.
Menurut Kepala Badan Bahasa, saat ni sudah terdapat 120.549 kosakata yang ada di KBBI versi daring. Dan tahun ini akan dikembangkan lagi hingga mencapai 200.000 entri.Â
Kosakata Bahasa Indonesia juga bisa dicek pada teresaurus yang menampilkan sinonim atau antonim dari kata tertentu.Â
Tesaurus adalah referensi daftar kosakata. Referensi ini dikelompokkan berdasarkan kesamaan makna (berisi sinonim atau antonim).
Apabila kesulitan dalam mengartikan suatu kata di dalam kamus, maka bisa mencaritahu artinya di Tesaurus yang menjadi alternatif untuk membantu. Bisa kunjungi tesaurus.kemdibud.go.id. Â
Coba masukkan kata 'bodoh' dan Anda akan menemukan sinonim yang bisa dipakai untuk menggantikan kata bodoh tersebut di dalam kalimat yang digunakan.Â
Dengan mengetahui daftar kata sinonimnya, maka kita dapat mengetahui gambaran arti kata yang dicari. Membuka tesaurus merupakan cara praktis untuk mempelajari kosakata baru yang mungkin kurang dipakai sehari-hari.Â
Ada lagi yang dapat dijadikan sebagai referensi mengecek kosakata Bahasa Indonesia yaitu mencari tahu di kalangan penutur. Kebanyakan bahasa daerah sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.Â