Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hei Tetangga, Siti Markonah Mau Nikah Mei

5 April 2024   09:06 Diperbarui: 5 April 2024   09:09 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jodoh tak kemana-mana tapi saingan dimana-mana lho! cepatan nikahnya (dok foto: vidio.com)

Siti Markonah adalah seorang anak gadis asal desa terpencil. Setamat SMA, ia melanjutkan kuliah di salah satu kota besar di Indonesia.

Sekalipun berasal  dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan dan tinggalnya di desa, Siti Markonah adalah bintang karena ia rajin belajar. 

Terbukti, menjelang akhir kuliah IPK nya 3,7 dan mengakhiri  kuliah dengan predikat Cumlaude saat diwisuda.

Simar, demikian biasa dipanggil teman seangkatan ini pun tak perlu bersusah payah melamar pekerjaan. Sebab sudah ada beberapa tawaran.

Bahkan Siti Markonah pun ditawari beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke strata yang lebih tinggi. Ya, tinggal mempertimbangkan untuk memilih mana yang terbaik untuk dirinya.

Ibarat kata, setelah menunjukkan performanya,  maka Markonah tinggal memetik hasilnya. Tak melamar tetapi dilamar oleh perusahaan.

Tak tanggung-tanggung,  Simar dilamar oleh 2 perusahaan buat bekerja dan 1 lembaga untuk kuliah.

Setelah timbang sana dan timbang sini, pikir siang dan malam, akhirnya Simar memutuskan untuk menerima lamaran salah satu perusahaan untuk bekerja.

Siti Markonah lebih memilih untuk bekerja. Sebab masih ada dua adiknya di kampung yang memerlukan biaya.

"Hidup tak boleh egois", demikian kata Siti Markonah ketika ditanya teman satu gengnya ketika ia memutuskan untuk bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun