Memahami Hubungan El Nino dan La Nina serta Dampak dan Antisipasinya

El Nino dan La Nina adalah dua fase dari fenomena siklus iklim yang dikenal sebagai El Niño-Southern Oscillation (ENSO). 

Kedua fenomena ini merupakan bagian dari interaksi kompleks antara atmosfer dan lautan di Samudra Pasifik.

 El Nino

El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur lebih hangat dari biasanya. 

Baca juga: Perbedaan Dampak Musim Kemarau Normal dan El Nino, Serta Antisipasinya

Ini dapat menyebabkan perubahan pola cuaca global, seperti peningkatan suhu di beberapa wilayah dan kekeringan di tempat lain.

Beberapa efek El Nino yang umum termasuk badai tropis yang lebih kuat, musim hujan yang berkurang, dan penurunan hasil panen.

 La Nina

Sebaliknya, La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur lebih dingin dari biasanya. 

La Nina sering kali disertai dengan pola cuaca ekstrem yang berbeda, seperti banjir, badai tropis yang lebih aktif, dan curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata. 

Baca juga: Strategi Mengantisipasi Efek Domino Fenomena El Nino

Info grafis  El Nino dan La Nino dalam gambar (dok foto: meted18.blogspot)

Hubungan El Nino dan La Nina serta Dampaknya

Baca juga: Bertanam Sayur Sepanjang Musim El Nino, Dapat Reward Lada Perdu

Hubungan antara El Nino dan La Nina dapat dijelaskan sebagai siklus alami yang terus-menerus bergantian dan berdampak pada iklim global. 

Perubahan suhu permukaan laut ini mempengaruhi distribusi panas di samudra, atmosfer, dan pola angin yang pada gilirannya memengaruhi pola cuaca di berbagai belahan bumi. 

Ketika El Nino atau La Nina terjadi, dampaknya bisa dirasakan di seluruh dunia.  Dampak yang dirasakan seperti bentuk perubahan cuaca ekstrim. 

Dampak lain yang terjadi adalah kondisi suhu yang tidak biasa, serta potensi bencana alam dan kerugian ekonomi. 

Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan antara El Nino dan La Nina sangat penting dalam upaya memprediksi dan mengelola risiko yang terkait dengan perubahan iklim global. 

Apakah  El Nino selalu diikuti La Nina?

Jawabannya adalah "Tidak selalu setelah El Nino akan diikuti oleh La Nina". 

Meskipun El Nino dan La Nina adalah dua fase yang berlawanan dari siklus iklim ENSO, tidak selalu terjadi dalam urutan yang teratur atau berurutan. 

Contoh mitigasi bencana banjir oleh DLH Kabupaten Bantul (dok foto: dlh.bantulkab.go.id)

Setelah periode El Nino yang kuat, biasanya akan ada periode transisi yang bisa mengarah ke kondisi netral atau bahkan langsung ke La Nina. 

Begitu pula sebaliknya, setelah periode La Nina, bisa terjadi periode netral atau langsung menuju El Nino. 

Jadi, tidak ada aturan pasti bahwa setelah El Nino akan selalu diikuti oleh La Nina, meskipun pola hubungan antara keduanya telah dipelajari secara luas. 

Perubahan antara El Nino, La Nina, dan kondisi netral adalah bagian alami dari dinamika iklim global dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk interaksi kompleks antara atmosfer dan lautan. 

Karena itu, upaya untuk memprediksi perubahan siklus ENSO masih merupakan tantangan yang kompleks bagi ilmuwan iklim. 

Persiapan menghadapi dampak El Nino dan La Nina

Penting untuk terus memantau perkembangan ENSO dan pola iklim global lainnya.

Tujuannya adalah agar dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat untuk mitigasi risiko bencana dan manajemen sumber daya alam yang terkait dengan perubahan iklim.

Berikut ini beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam menghadapi dampak El Nino dan La Nina. Kunci penggeraknya ada pada Pemerintah melalui instansi yang diberi tugas.

1. Pemantauan dan Peringatan Dini

Penting untuk terus memantau perkembangan fenomena El Nino dan La Nina melalui informasi dari lembaga meteorologi dan institusi terkait. 

Informasi peringatan dini dapat membantu dalam persiapan menghadapi dampak yang mungkin terjadi. 

2. Penyusunan rencana kontingensi

Perlu menyiapkan rencana kontingensi yang berisi langkah-langkah yang harus diambil ketika dampak El Nino atau La Nina mulai terasa.

Selanjutnya perlu memastikan semua pihak terlibat memahami tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan rencana tersebut. 

Pastikan semua yang terlibat tahu tugasnya, bukan ikut berendam sama-sama di dalam banjir (dok foto: kemensos.go.id)

3. Peningkatan kewaspadaan

Perlu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang bisa dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem akibat El Nino (misalnya kekeringan, kebakaran hutan) atau La Nina (banjir, tanah longsor). 

4. Penyediaan sumber daya dan perlengkapan

Siapkan sumber daya dan perlengkapan yang diperlukan untuk menghadapi situasi darurat, seperti air bersih, makanan yang tahan lama, obat-obatan, serta peralatan evakuasi dan pertolongan pertama. 

5. Penguatan infrastruktur

Perkuat infrastruktur penting seperti tanggul, saluran drainase, dan irigasi guna mengurangi risiko kerusakan akibat banjir atau erosi tanah. 

6. Pendidikan dan pelatihan

Berikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi dampak El Nino dan La Nina agar mereka dapat bersiap menghadapi situasi darurat dengan lebih baik. 

7. Kerja sama dan koordinasi

Jalin kerja sama antarinstansi, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama menghadapi dampak El Nino dan La Nina dengan lebih efektif. 

Kerja sama stake holder yang baik, termasuk memberikan kepercayaan pada Tim khusus untuk tangani evakuasi (dok foto: republika.co.id)

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan dapat mengurangi kerugian dan risiko yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh El Nino dan La Nina.

Referensi:
1.  https://www.bmkg.go.id/artikel/
2. https://kompas.com/sains/read/2021/08/07/170200323/